Translate

Selasa, 15 Agustus 2017

MUSUH DALAM DIRIKU (Sebuah Ringkasan)

RINGKASAN BUKU

Judul               : The Enemy Within
Pengarang       : Kris Lundgaard.
Penerbit           : Momentum, Surabaya, 2010.
Jumlah Hal      : 176
BAB I
APAKAH DOSA ITU?
Hukum dosa adalah seperti sungai yang meluap, menghanyutkan dan tidak terukur kekuatan arusnya. Orang yang yang tidak percaya menyerahkan diri mereka untuk dibawa arus aliranya, tetapi orang percaya berenang melawan arus tersebut. Dosa yang bekerja didalam diri dengan cara menarik, mengancam, bahkan menakut – nakuti.
Musuh terberat didalam diri manusia adalah diri sendiri, karena didalam diri manusia terdapat hukum dosa (Roma 7:20,23) yang sesungguhnya melawan nurani kita (Roma 7:21). Namun kita bisa melawan dosa dengan mengenal dosa yang berdiam didalam diri kita. Walaupun dosa tersebut sangat memalukan, tetapi mengenali dosa didalam diri kita  merupakan hikmat hikmat, sehingga karena pengenalan itu kita tahu bagaimana harus bertindak yang benar yang tidak mendukakan Roh Kudus (Efesus 4:30).

BAB 2
KEPANJANGAN TANGAN HUKUM
Orang percaya tidak kebal dengan hukum dosa didalam dirinya, oleh sebab hukum dosa didalam diri orang percaya diibaratkan seperti badak. Hukum dosa mendorong kita kesana kemari untuk memotivasi kepatuhan kita. hukum dosa menawarkan upah – upah yang menggiurkan jika melakukannya seperti: kekayaan, kesenangan, makanan, hiburan, seksual, dll. Tetapi juga memberi ancaman bagi yang tidak melakukannya, yaitu: menerima perlakuan tidak adil, aib, penderitaan, dsb. Perlu diingat bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak mungkin berdamai dengan dosa (1 Yoh 3:9), oleh sebab itu setiap orang percaya selalu bergulat melawan badak, yaitu dosa.
BAB 3
RUMAH BERHANTU
Hati kita diibaratkan sebagai rumah berhantu, karena didalam hati tersimpan hal – hal yang tersembunyi dan bahkan diri kita pribadipun yang mempunyainya bisa tidak mengenali. Dari dalam hati bisa keluar hal – hal yang baik tetapi juga hal – hal yang jahat yang menyeramkan (Yeremia 17;9-10). Hati bisa dikatakan sebagai pikiran yang percaya dan diterangi (Roma 10:10, Efesus 1:18), keinginan memutuskan dan mengambil tindakan (2 Kor 9:7,Efesus 6:6). Oleh sebab itu kita harus menjaga hati. Perlu kita ketahui bahwa daging pantang menyerah untuk mengaktualisasikan dirinya, tetapi orang – orang percaya mempunyai keunggulan yaitu berani menyerang keinginan daging dengan percaya diri karena Roh Kuduslah yang turut berperang dalam menyerang keinginan daging tersebut.

BAB 4
PERBEDAAN YANG TAK TERSELARASKAN
Kedagingan adalah perseteruan dan kebencian terhadap Allah, kedagingan tidak mungkin tunduk kepada Allah atau bersahabat dengannya. Anugrah Allah didalam diri kita mengubah natur kita tetapi tidak dapat mengubah natur kedagingan. Kedagingan membenci kita karena Allah berada dalam diri kita (Galatia 5:17). Olah sebab itu orang percaya sangat lelah melawan kuasa dosa. Namun bersyukur kepada Allah karena kasih karuniaNya, kita dipenuhi Roh sehingga dikuatkan untuk melawan kuasa dosa.
BAB 5
TIPU MUSLIHAT IBLIS
Cara kerja iblis untuk mengelabuhi kita adalah dengan cara memberikan tipu muslihat. Tipu muslihat merupakan kenyataan hidup, dia menyamarkan apa yang tidak layak untuk diinginkan dan berbahaya. Oleh sebab itu kita harus berhati – hati terhadap tipu muslihat iblis karena akan membuahi dosa yang membawa kita kepada maut (Yakobus 1:15). Yakobus membuat daftar lima tingkatan pencobaan, yaitu: menyeret pergi (akal budi), memikat (afeksi), membuahi dosa (dalam kehendak), kelahiran dosa (tindakan), dan upah dosa yaitu maut.
BAB 6
TERBAWA ARUS
Dosa menawarkan sesuatu dalam akal budi kita supaya kita terbawa arusnya. Akal budi adalah penjaga jiwa, yang diperintahkan untuk menghakimi dan menentukan apakah sesuatu hal adalah baik dan menyenangkan Allah sehingga afeksi bisa merindukannya dan kehendak bisa memilihnya. Jika akal budi gagal mengidentifikasi dosa sebagai hal yang jahat, fasik, busuk, dan pahit, maka afeksi tidak mungkin menghindar dari keterpautan terhadap dosa, demikian juga kehendak akhirnya memberi persetujuan. Untuk berjalan bersama dengan Allah, tugas pertama dari akal budi adalah mengetahui dan memegang teguh kebenaran tentang kejahatan dosa dan kasih Allah. kita dapat terus mengingat kebusukan dosa dan kebaikan Allah dalam diri kita adalah jika kita memusatkan pandangan kita kepada salib.  
BAB 7
TIDAK ADA PIKIRAN YANG KOSONG
Pekerjaan kita adalah membunuh kedagingan dengan kekuatan Roh yang ada didalam diri kita. kedagingan bekerja melalui tipu daya dan sasaran utamanya adalah akal budi. Oleh sebab itu untuk membunuh kedagingan jangan sampai pikiran kita kosong. Alat – alat yang luar biasa yang diberikan kepada akal budi supaya tidak kosong adalah meditasi dan doa pribadi. Oleh sebab itu kita harus melakukannya. Bermeditasi mengenahi Allah bersama Allah, firman didalam firman, dan bermeditasi mengenahi diri kita didalam Firman dan bersama Allah. Tuhan sendiri telah memberikan palu kepada kita untuk melawan kedagingan yaitu waspada dan berjaga – jaga selalu teradap penyesat yang tidak mengenal hukum (2 Petrus 3;17).
EKSKURSUS
Tugas akal budi adalah adalah menyenangkan hati Allah yaitu dengan mematuhi apa yang difirmankanNya dan dalam menaati firmanNya hal yang harus dilakukan adalah menaati dengan sepenuhnya,  menaatinya dengan Iman, menaatinya dari hati, menaati dengan cara Allah, dan menaati Allah untuk tujuan – tujuan Allah. Akal budi mencakup hati nurani, oleh sebab itu kita harus menjaganya.

BAB 8
TERKAIT
Dosa itu diibaratkan seperti kait yang memikat dan menggoda. Tetapi sesungguhnya godaan dari kait ini adalah tipuan, seolah – olah menyenangkan tetapi sesungguhnya tidak. Yang menjadi kait manusia adalah kedagingan. Ia menipu dan menggoda manusia dengan pencobaan, ia mengayuhkan kenikmatan – kenikmatan dosa dihadapan kita (Ibrani 11:25). Rancangan perangkap si jahat adalah menjerat imajinasi kita, imajinasi adalah mata dari akal budi dan akal budi merupakan penjaga jiwa. Oleh sebab itu kita harus menjaga hati karena dari situlah terpancar kehidupan seperti yang dikatakan Amsal 4:2-3.
BAB 9
BUAH KEJAHATAN
Persetujuan kehendak melengkapi godaan kedagingan terhadap jiwa, dan jika kehendak mengatakan “ya, aku berdosa” maka dosa telah dibuahi. Kita perlu mengingat bahwa sesungguhnya bukan hanya kedagingan yang berperang melawan Roh, melainkan Roh didalam diri kita juga melawan kedagingan. Oleh sebab itu kita perlu mengetahui bahwa hikmat orang percaya adalah belajar mendengarkan suara perlawanan dari Roh, sekalipun gemanya didalam hati sangatlah lemah. Kebodohan orang percaya adalah mengabaikan suara itu berulang kali, hingga ia hampir menjadi tuli terhadapnya. Hal ini sama dengan melumasi dosa.

BAB 10
TERPELESET – TERJERUMUS MAKIN JAUH
Kedagingan memusatkan parangnya untuk melawan Roh. Ia membenci Allah dan menginginkan kita untuk tidak mempunyai urusan denganNya. Kedagingan mendatangkan gelombang samudara untuk memadamkan kasih kita kepada Kristus. Kedagingan itu mempunyai cara yang luar biasa untuk memikat kita, merubah dosa menjadi seperti tidak dosa, membesarkan kepala kita dan mengecilkan hati kita. Namun sesungguhnya kedagingan tidak mempunyai kekuatan apa – apa dibandingkan kasih karunia Allah.

BAB 11
PENCAKOKAN TULANG SUMSUM
Ketika dosa sudah begitu dalam menggerogoti kehidupan kita, itu ibarat penyakit yang sudah menjalar sampai ke tulang sumsum. Yang bisa memulihkan dosa hanyalah kebesaran Allah. keagungan Allah yang terpancar telah membunuh sumsum dosa. Hati yang direndahkan oleh keagungan Allah dapat memulai pemulihan dan bertumbuh lebih kuat.

BAB 12
DAMAI SEJAHTERA YANG TIDAK MUDAH
Kedagingan adalah penipu, dia bisa menawarkan sepertinya kedamaian tetapi sesungguhnya itu samar – samar. Kita harus bisa membedakan penghiburan dari Allah dan damai murahan dari kedagingan. Tawaran damai dari kedagingan adalah tidak membenci dosa, damai datang hanya dengan logika, memperlakukan damai sejahtera sebagai sesuatu yang sepele,dan ketika damai itu bersifat selektif. Damai sejahtera dari Allah adalah damai sejahtera yang membawa kita beristirahat dengan penghiburanNya.

BAB 13
IMAN YANG MEMATIKAN
Iman adalah menjadi satu – satunya yang menghancurkan kedagingan, karena seluruh karya keselamatan adalah karya Allah dari awal hingga akhir (Yunus 2:9). cara menyerang dosa adalah: dengan Iman mengisi jiwa dengan pemikiran tentang tujuan kematian Kristus, dengan iman mengharapkan pertolongan datang dari Kristus, memusatkan iman khususnya pada kematian, darah, dan salib Kristus yaitu pada Yesus sebagai anak domba yang disembelih. Jadi kita harus bersyukur atas karya keselamatan yang dikerjakan Yesus dikayu salib, karena dari situlah dosa dipatahkan dan ketika kita beriman kedagingan akan mati oleh iman tersebut. Mari kita bersyukur atas anugrah yang besar ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar