RINGKASAN
BUKU
Judul : The Enemy Within
Pengarang : Kris Lundgaard.
Penerbit : Momentum, Surabaya, 2010.
Jumlah
Hal : 176
BAB I
APAKAH DOSA ITU?
Hukum dosa adalah seperti sungai yang
meluap, menghanyutkan dan tidak terukur kekuatan arusnya. Orang yang yang tidak
percaya menyerahkan diri mereka untuk dibawa arus aliranya, tetapi orang
percaya berenang melawan arus tersebut. Dosa yang bekerja didalam diri dengan
cara menarik, mengancam, bahkan menakut – nakuti.
Musuh terberat didalam diri manusia
adalah diri sendiri, karena didalam diri manusia terdapat hukum dosa (Roma
7:20,23) yang sesungguhnya melawan nurani kita (Roma 7:21). Namun kita bisa
melawan dosa dengan mengenal dosa yang berdiam didalam diri kita. Walaupun dosa
tersebut sangat memalukan, tetapi mengenali dosa didalam diri kita merupakan hikmat hikmat, sehingga karena
pengenalan itu kita tahu bagaimana harus bertindak yang benar yang tidak
mendukakan Roh Kudus (Efesus 4:30).
BAB 2
KEPANJANGAN
TANGAN HUKUM
Orang
percaya tidak kebal dengan hukum dosa didalam dirinya, oleh sebab hukum dosa
didalam diri orang percaya diibaratkan seperti badak. Hukum dosa mendorong kita
kesana kemari untuk memotivasi kepatuhan kita. hukum dosa menawarkan upah –
upah yang menggiurkan jika melakukannya seperti: kekayaan, kesenangan, makanan,
hiburan, seksual, dll. Tetapi juga memberi ancaman bagi yang tidak
melakukannya, yaitu: menerima perlakuan tidak adil, aib, penderitaan, dsb.
Perlu diingat bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak mungkin berdamai
dengan dosa (1 Yoh 3:9), oleh sebab itu setiap orang percaya selalu bergulat
melawan badak, yaitu dosa.
BAB 3
RUMAH BERHANTU
Hati kita diibaratkan sebagai rumah
berhantu, karena didalam hati tersimpan hal – hal yang tersembunyi dan bahkan
diri kita pribadipun yang mempunyainya bisa tidak mengenali. Dari dalam hati
bisa keluar hal – hal yang baik tetapi juga hal – hal yang jahat yang
menyeramkan (Yeremia 17;9-10). Hati bisa dikatakan sebagai pikiran yang percaya
dan diterangi (Roma 10:10, Efesus 1:18), keinginan memutuskan dan mengambil
tindakan (2 Kor 9:7,Efesus 6:6). Oleh sebab itu kita harus menjaga hati. Perlu
kita ketahui bahwa daging pantang menyerah untuk mengaktualisasikan dirinya,
tetapi orang – orang percaya mempunyai keunggulan yaitu berani menyerang
keinginan daging dengan percaya diri karena Roh Kuduslah yang turut berperang
dalam menyerang keinginan daging tersebut.
BAB 4
PERBEDAAN YANG
TAK TERSELARASKAN
Kedagingan
adalah perseteruan dan kebencian terhadap Allah, kedagingan tidak mungkin
tunduk kepada Allah atau bersahabat dengannya. Anugrah Allah didalam diri kita
mengubah natur kita tetapi tidak dapat mengubah natur kedagingan. Kedagingan
membenci kita karena Allah berada dalam diri kita (Galatia 5:17). Olah sebab
itu orang percaya sangat lelah melawan kuasa dosa. Namun bersyukur kepada Allah
karena kasih karuniaNya, kita dipenuhi Roh sehingga dikuatkan untuk melawan kuasa
dosa.
BAB 5
TIPU MUSLIHAT
IBLIS
Cara
kerja iblis untuk mengelabuhi kita adalah dengan cara memberikan tipu muslihat.
Tipu muslihat merupakan kenyataan hidup, dia menyamarkan apa yang tidak layak
untuk diinginkan dan berbahaya. Oleh sebab itu kita harus berhati – hati
terhadap tipu muslihat iblis karena akan membuahi dosa yang membawa kita kepada
maut (Yakobus 1:15). Yakobus membuat daftar lima tingkatan pencobaan, yaitu:
menyeret pergi (akal budi), memikat (afeksi), membuahi dosa (dalam kehendak),
kelahiran dosa (tindakan), dan upah dosa yaitu maut.
BAB 6
TERBAWA ARUS
Dosa
menawarkan sesuatu dalam akal budi kita supaya kita terbawa arusnya. Akal budi
adalah penjaga jiwa, yang diperintahkan untuk menghakimi dan menentukan apakah
sesuatu hal adalah baik dan menyenangkan Allah sehingga afeksi bisa
merindukannya dan kehendak bisa memilihnya. Jika akal budi gagal
mengidentifikasi dosa sebagai hal yang jahat, fasik, busuk, dan pahit, maka
afeksi tidak mungkin menghindar dari keterpautan terhadap dosa, demikian juga
kehendak akhirnya memberi persetujuan. Untuk berjalan bersama dengan Allah,
tugas pertama dari akal budi adalah mengetahui dan memegang teguh kebenaran
tentang kejahatan dosa dan kasih Allah. kita dapat terus mengingat kebusukan
dosa dan kebaikan Allah dalam diri kita adalah jika kita memusatkan pandangan
kita kepada salib.
BAB 7
TIDAK ADA
PIKIRAN YANG KOSONG
Pekerjaan
kita adalah membunuh kedagingan dengan kekuatan Roh yang ada didalam diri kita.
kedagingan bekerja melalui tipu daya dan sasaran utamanya adalah akal budi.
Oleh sebab itu untuk membunuh kedagingan jangan sampai pikiran kita kosong.
Alat – alat yang luar biasa yang diberikan kepada akal budi supaya tidak kosong
adalah meditasi dan doa pribadi. Oleh sebab itu kita harus melakukannya. Bermeditasi
mengenahi Allah bersama Allah, firman didalam firman, dan bermeditasi mengenahi
diri kita didalam Firman dan bersama Allah. Tuhan sendiri telah memberikan palu
kepada kita untuk melawan kedagingan yaitu waspada dan berjaga – jaga selalu
teradap penyesat yang tidak mengenal hukum (2 Petrus 3;17).
EKSKURSUS
Tugas akal budi adalah adalah
menyenangkan hati Allah yaitu dengan mematuhi apa yang difirmankanNya dan dalam
menaati firmanNya hal yang harus dilakukan adalah menaati dengan
sepenuhnya, menaatinya dengan Iman,
menaatinya dari hati, menaati dengan cara Allah, dan menaati Allah untuk tujuan
– tujuan Allah. Akal budi mencakup hati nurani, oleh sebab itu kita harus
menjaganya.
BAB 8
TERKAIT
Dosa
itu diibaratkan seperti kait yang memikat dan menggoda. Tetapi sesungguhnya
godaan dari kait ini adalah tipuan, seolah – olah menyenangkan tetapi
sesungguhnya tidak. Yang menjadi kait manusia adalah kedagingan. Ia menipu dan
menggoda manusia dengan pencobaan, ia mengayuhkan kenikmatan – kenikmatan dosa
dihadapan kita (Ibrani 11:25). Rancangan perangkap si jahat adalah menjerat
imajinasi kita, imajinasi adalah mata dari akal budi dan akal budi merupakan
penjaga jiwa. Oleh sebab itu kita harus menjaga hati karena dari situlah
terpancar kehidupan seperti yang dikatakan Amsal 4:2-3.
BAB 9
BUAH KEJAHATAN
Persetujuan kehendak melengkapi godaan
kedagingan terhadap jiwa, dan jika kehendak mengatakan “ya, aku berdosa” maka
dosa telah dibuahi. Kita perlu mengingat bahwa sesungguhnya bukan hanya
kedagingan yang berperang melawan Roh, melainkan Roh didalam diri kita juga
melawan kedagingan. Oleh sebab itu kita perlu mengetahui bahwa hikmat orang
percaya adalah belajar mendengarkan suara perlawanan dari Roh, sekalipun
gemanya didalam hati sangatlah lemah. Kebodohan orang percaya adalah
mengabaikan suara itu berulang kali, hingga ia hampir menjadi tuli terhadapnya.
Hal ini sama dengan melumasi dosa.
BAB 10
TERPELESET –
TERJERUMUS MAKIN JAUH
Kedagingan memusatkan parangnya untuk
melawan Roh. Ia membenci Allah dan menginginkan kita untuk tidak mempunyai
urusan denganNya. Kedagingan mendatangkan gelombang samudara untuk memadamkan
kasih kita kepada Kristus. Kedagingan itu mempunyai cara yang luar biasa untuk
memikat kita, merubah dosa menjadi seperti tidak dosa, membesarkan kepala kita
dan mengecilkan hati kita. Namun sesungguhnya kedagingan tidak mempunyai
kekuatan apa – apa dibandingkan kasih karunia Allah.
BAB 11
PENCAKOKAN
TULANG SUMSUM
Ketika dosa sudah begitu dalam
menggerogoti kehidupan kita, itu ibarat penyakit yang sudah menjalar sampai ke
tulang sumsum. Yang bisa memulihkan dosa hanyalah kebesaran Allah. keagungan
Allah yang terpancar telah membunuh sumsum dosa. Hati yang direndahkan oleh
keagungan Allah dapat memulai pemulihan dan bertumbuh lebih kuat.
BAB 12
DAMAI SEJAHTERA
YANG TIDAK MUDAH
Kedagingan adalah penipu, dia bisa
menawarkan sepertinya kedamaian tetapi sesungguhnya itu samar – samar. Kita
harus bisa membedakan penghiburan dari Allah dan damai murahan dari kedagingan.
Tawaran damai dari kedagingan adalah tidak membenci dosa, damai datang hanya
dengan logika, memperlakukan damai sejahtera sebagai sesuatu yang sepele,dan
ketika damai itu bersifat selektif. Damai sejahtera dari Allah adalah damai
sejahtera yang membawa kita beristirahat dengan penghiburanNya.
BAB 13
IMAN YANG
MEMATIKAN
Iman adalah menjadi satu – satunya yang
menghancurkan kedagingan, karena seluruh karya keselamatan adalah karya Allah
dari awal hingga akhir (Yunus 2:9). cara menyerang dosa adalah: dengan Iman
mengisi jiwa dengan pemikiran tentang tujuan kematian Kristus, dengan iman
mengharapkan pertolongan datang dari Kristus, memusatkan iman khususnya pada
kematian, darah, dan salib Kristus yaitu pada Yesus sebagai anak domba yang
disembelih. Jadi kita harus bersyukur atas karya keselamatan yang dikerjakan
Yesus dikayu salib, karena dari situlah dosa dipatahkan dan ketika kita beriman
kedagingan akan mati oleh iman tersebut. Mari kita bersyukur atas anugrah yang
besar ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar