Apakah
yang dimaksud dengan “BATU PERINGATAN”?
(EKSEGESE
dari Yosua 4:1-9)
Oleh
: Astri Kristiani, S.Pd., M.Div.
I.
Pendahuluan
Kitab
Yosua 4:1-9 adalah bagian yang merupakan kelanjutan kisah dari pasal
sebelumnya, yaitu Yosua 3 yang menuliskan tentang penyeberangan bangsa Israel
melalui sungai Yordan. Dalam Yosua 4:1 diawali dengan kata “וַ” (ITB diterjemahkan
dengan kata “setelah”, KJV diterjemahkan dengan kata “and”, NIV diterjemahkan
dengan kata “when”, dan ASV diterjemahkan dengan kata “and”)[1].
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “setelah” berarti suatu kata
yang menyatakan keadaan yang lampau atau selesai,[2]
kata tersebut merupakan kata penghubung yang menunjukkan adanya hubungan yang tidak
bisa dipisahkan dengan teks yang sebelumnya.
Teks
sebelumnya mengisahkan tentang penyeberangan bangsa Israel melalui sungai
Yordan. Penyeberangan ini adalah penyeberangan yang luar biasa, ada mujizat
Tuhan terjadi disana. Pada saat itu, sungai Yordan berada dalam kondisi pasang,
airnya mengalir sangat deras dan meluap, hal ini dikarenakan pada saat itu
adalah musim menuai (musim menuai adalah musim pada saat musim semi), dimana
salju yang ada di gunung Lebanon mencair dan mengalir di sungai Yordan dan
mengakibatkan sungai tersebut meluap (Yosua 3:15b).[3]
Tuhan menolong bangsa Israel dengan melakukan tindakan ajaib ketika bangsa
Israel hendak menyeberangi sungai Yordan, Tuhan mengeringkan sungai Yordan
sehingga bangsa Israel bisa menyeberang sungai tersebut tanpa harus melalui air
(Yosua 3:15-17). Bangsa Israel menyeberang sungai Yordan bukan dengan tanpa
beban, tetapi mereka membawa beban anak, istri, tenda, ternak, dan juga barang
– barang mereka, ini adalah perjalanan yang sangat susah dan melelahkan.[4]
Untuk menyeberang sungai Yordan dibutuhkan keberanian, yaitu keberanian untuk
melepaskan diri dari rasa nyaman dan keberanian untuk menghadapi tantangan yang
ada didepan.
Penyeberangan
sungai Yordan merupakan tantangan mental karena ini mendandakan bahwa mereka
akan memasuki Kanaan. Penyeberangan menjadikan bangsa Israel krisis iman,
dimana mereka harus menghadapi penduduk asli Kanaan. Hampir empat puluh tahun
sebelumnya Israel berhadapan dengan krisis yang sama dan mereka gagal.
Meloloskan diri ke Sinai melalui Laut Merah memerlukan kadar iman yang besar,
dan kini mereka diperhadapkan dengan tantangan penyeberangan lagi. Memasuki
Kanaan melalui Sungai Yordan berarti harus siap menghadapi peperangan lagi,
bangsa Israel harus berjuang melawan pasukan kereta perang dan kota berkubu
tanpa ada kemungkinan untuk mundur, tindakan ini memerlukan iman yang besar
kepada Allah yang hidup (Yos 3:10).[5]
Mengetahui bahwa
penyeberangan sungai Yordan adalah penyeberangan yang penuh tantangan, namun
akhirnya berhasil. Kejadian ini merupakan salah satu bagian melegakan bagi
bangsa Israel. Kejadian ini menunjukkan bahwa Allah berkuasa dan menjadi sumber
pertolongan bagi mereka dalam kesusahan. Oleh sebab itu sudah semestinya
kejadian ini akan senantiasa diingat – ingat secara turun – temurun, yaitu
bahwa mereka telah berhasil menyeberangi sungai Yordan dengan pertolongan
Tuhan. Untuk mengingat – ingat kejadian besar ini, Allah memerintahkan bangsa
Israel untuk membuat suatu tanda beringatan dengan menggunakan batu yang
berasal dari sungai Yordan tersebut, batu ini disebut sebagai batu peringatan.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai batu peringatan dan makna dari hal itu
akan dipaparkan dengan melakukan eksegese dari Yosua 4:1-9.
II.
Eksegese –
Eksposisi Yosua 4: 1-9
2.1 Perintah Membuat batu
peringatan (ayat 1,2,3)
Dalam ayat 1-3 dituliskan
mengenai perintah Tuhan kepada bangsa Israel melalui Yosua untuk membuat suatu
tanda peringatan atas kejadian ajaib yang telah dialami bangsa Israel. Perintah
Tuhan dalam hal ini akan dipaparkan dalam tiga bagian, yaitu mengenai perintah
Tuhan yang penuh hikmat (ayat 1), adil (ayat 2), dan kontekstual (ayat 3).
2.1.1 Perintah yang Berhikmat (ayat 1)
Perintah Tuhan kepada Yosua
untuk membuat tanda atas kejadian yang baru saja selesai dialami oleh bangsa
Israel adalah perintah yang diungkapkan Tuhan dengan selang waktu yang
berurutan, tidak menunggu sampai beberapa lama, tetapi segera sesudah bangsa
Israel selesai menyeberangi sungai Yordan. Tuhan berfirman dengan diawali kata “וְּ“ menunjukkan adanya kesinambungan,
jadi kata yang tepat untuk mengungkapkan bagian ini adalah bahwa, “Setelah
seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan, dan berfirmanlah Yuhan
kepada Yosua....” (Ayat 1). Kata “dan” dalam kalimat tersebut sangat penting
karena ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak berlambat – lambat dalam memberikan
perintah kepada bangsa Israel. Tuhan memberikan perintah kepada bangsa Israel
dengan segera sesudah bangsa Israel mengalami kejadian yang ajaib, yaitu
pertolongan Tuhan atas penyeberangan sungai Yordan.
Dari bagian ini terlihat sangat indah hikmat Tuhan ketika
Dia hendak berfirman kepada bangsa Israel. Tuhan mengambil momen yang tepat
dalam memberikan perintahNya. Kejadian yang dialami bangsa Israel adalah
kejadian yang sangat menakjubkan karena pada saat itu air sungai Yordan yang
sangat deras dan meluap diputuskan Tuhan dengan cara yang ajaib. Setiap orang
yang mengalami hal ini akan merasakan kekaguman yang luar biasa, dan
mengagungkan Tuhan. Momen inilah yang dipakai Tuhan untuk mengungkapkan
perintahNya, yaitu agar bangsa Israel membuat sebuah tanda atas kejadian
tersebut. Perintah yang diberikan dalam kondisi seperti ini mempunyai power
yang besar untuk segera dilaksanakan. Kondisi merasa tertolong dan perasaan
kagum terhadap Tuhan akan menimbulkan respon ketaatan padaNya.
2.1.2 Perintah
yang Adil (ayat 2)
Pada ayat 2 diawali dengan kata קְח֤וּ (Laqach: Verb,
Qal, Imperatif, Plural) yang berarti “ambillah” kata ini merupakan kata kerja
yang dikenakan kepada suatu benda atau seseorang untuk diambil atau “dipilih”
mengerjakan sesuatu tanpa adanya kualifikasi tertentu atau tanpa syarat. Dalam
NIV dan ITB menggunakan kata “choose”
yang berarti ini merupakan pemilihan yang khusus ditujukan kepada seseorang
atau suatu benda dengan kualifikasi tertentu,[6]
berarti terjemahan NIV dan ITB kurang tepat, seharusnya memakai terjemahan “take/ ambillah” seperti yang digunakan
KJV dan ASV.
Diketahui bahwa perintah Tuhan untuk mengambil 12 orang tidak ditujukan
kepada seseorang yang mempunyai kualifikasi tertentu, namun Tuhan tidak
mengabaikan keberadaan diri bangsa itu, dimana bangsa itu mempunyai 12 suku
yang nyata – nyatanya setiap suku mempunyai perbedaan – perbedaan. Perintah
Tuhan yang mengatakan, “pilihlah dari bangsa itu dua belas orang” dan
dilanjutkan, “seorang dari tiap – tiap suku”. Berarti pemilihan 12 orang ini
bukanlah pemilihan 12 orang tanpa melihat kondisi keberadaan bangsa itu. Jika
Tuhan memerintahkan memilih 12 orang dari bangsa itu, tanpa dilanjutkan dengan
perintah “seorang dari tiap – tiap suku”, maka Yosua bisa memilih siapa saja,
yaitu mungkin suku Yehuda saja atau suku Benyamin saja, atau dari suku Benyamin
dan Ruben saja. Jika demikian, suku – suku yang lain ditinggalkan dan terjadi
ketidakadilan.
Perintah Tuhan untuk memilih 12 orang, seorang dari tiap – tiap suku
menunjukkan bahwa Tuhan adil. Tuhan tidak membeda – bedakan kedua belas suku
Israel, Tuhan memberikan perlakuan yang sama dan seimbang kepada keduabelas
suku Israel. Tuhan ingin setiap suku ada satu yang mewakili, entah suku itu
besar atau kecil, tetap diwakili satu orang. Ini menunjukkan bahwa Tuhan
memperlakukan suku – suku Israel dengan adil dan menghargai keberadaan seluruh
suku – suku Israel.
2.1.3
Perintah
yang Tegas dan Kontekstual (ayat 3)
Dalam ayat 3 ini Tuhan memerintahkan bangsa Israel, yaitu diwakili 12
orang, seorang dari tiap – tiap suku untuk mengangkat 12 batu dari tengah –
tengah sungai Yordan, dari tempat berjejak kaki para imam pengangkat Tabut
Perjanjian dan memerintahkan untuk membawanya keseberang dan meletakkannya
ditempat mereka bermalam. Pada ayat 3 ini kata “perintahkanlah” dari bahasa aslinyaוְצַוּ֣וּ (tsavah), ini merupakan kata kerja bentuk
“piel”, berarti ini merupakan kata yang intensif, sangat tegas, dan harus
diperintahkan terus menerus. Namun dalam pada kata ini terdapat perbedaan terjemahan
kata, pada terjemahan NIV,
ASV, dan ITB memakai kata terjemahan yang tepat yaitu “command/
perintahkanlah”. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata “tell/ ceritakanlah”,
kata ini kurang tegas untuk mewakili arti yang sesungguhnya. Kata
“command/perintahkanlah” menunjukkan bahwa perintah Allah ini adalah perintah
yang sangat tegas dan harus diperkatakan secara intensif, terus menerus.
Kemudian terdapat pula perbedaan
terjemahan tentang kata מִמַּצַּב֙ רַגְלֵ֣י , kata ini jika
diterjemahkan berarti tempat berdirinya tetap para imam (priests' feet stood firm).
Namun dalam NIV diterjemahkan dengan kata “priests’ stood”
dan dalam ITB “tempat berjejak kaki para imam”. Terjemahan NIV
dan ITB kurang tegas menyatakan tentang “מִמַּצַּב֙ רַגְלֵ֣י”, Jika
menggunakan kata “Priest’s stood” bisa berarti luas, kemungkinan para imam bisa
berdiri ketika mereka sedang berlajan, dan didalam ITB kata “berjejak kaki para
imam” juga menunjukkan bahwa jejak kaki imam bisa ada ketika berjalan. Oleh
sebab itu penggunaan terjemahan yang tepat adalah ditempat berdiri dengan tetap
para imam, jadi pada saat itu ketika imam berdiri ditengah – tengah sungai
Yordan dan tidak bergerak kemana – mana lagi “priests'
feet stood firm”. Terjemahan
yang tepat dalam bagian ini terdapat dalam KJV dan ASV. Berarti dalam hal ini nampak jelas bahwa batu
– batu itu bukanlah batu – batu yang sembarangan, tetapi batu – batu yang
terpilih, dan kemungkinan besar batu – batu tersebut juga adalah batu yang
kudus karena para imam membawa tabut perjanjian Allah yang kudus.
Kata “batu” dalam bagian ini berasal dari bahasa aslinya אֶבֶן (eben: noun common feminine plural
absolute), batu adalah salah satu benda
yang mempunyai banyak fungsi dan arti. Didalam zaman kuno, batu sering
dipakai untuk banyak hal yang sangat penting. Dalam Imamat 26:1 dikatakan bahwa
Tuhan melarang bangsa Israel membuat ukiran dari batu dan menyembahnya, berarti
batu mempunyai makna dan fungsi sebagai penyembahan. Sedangkan dalam Kejadian
28:18, 31:45 dikatakan bahwa altar dan peringatan secara khusus pada masa para
patriakh banyak menggunakan batu. Disamping itu batu pada masa zaman PL adalah
suatu benda yang mempunyai makna teologis, seperti dalam Kejadian 49:24
dikatakan bahwa Allah adalah batu Israel yang kokoh. Kemudian kata “˒eben” juga beberapa kali muncul dalam PL dan
menunjuk pada makna mesianik (Kejadian 28:18, Mazmur 118:22, Yesaya 8:14,
28:16, Daniel 2:34, dan Zakaria 4:7).[7]
Berarti perintah Tuhan kepada bangsa Israel untuk
mengangkat batu dari tengah – tengah sungai Yordan adalah perintah yang sangat
memahami kondisi bangsa Israel dan juga kondisi zaman itu. Allah memakai
instrumen yang sesuai dengan konteks pada saat itu untuk menunjukkan maksudNya.
Pada saat itu sangat mudah untuk mendapatkan batu, karena memang kondisinya
berada di sungai, disamping instrumen batu mudah didapatkan, batu juga
merupakan suatu benda yang mengandung banyak makna menurut orang – orang pada
masa itu. Berarti perintah Allah ini adalah perintah yang kontekstual, perintah
yang masuk akal, dan perintah yang penuh makna.
2.2 Respon Yosua Terhadap Perintah Tuhan (ayat 4,5)
Dalam bagian ini akan dipaparkan
tentang respon Yosua terhadap Perintah Tuhan yang diterimanya. Respon Yosua
dalam hal ini adalah tidak berlambat – lambat dalam melaksanakan perintah Tuhan
(ayat 4) dan bertindak sesuai dengan Firman Tuhan (ayat 4,5).
2.2.1
Tidak
Berlambat - Lambat (ayat 4)
Pada
ayat 4 dikatakan bahwa, “Lalu Yosua memanggil....” Kata
“Lalu” mempunyai arti bahwa sesaat setelah Yosua menerima Firman Tuhan, Yosua
langsung merespon Firman itu dengan tidak berlambat – lambat dalam
melaksanakannya. Tindakan ini menunjukkan tindakan ketaatan seorang hamba
kepada Tuannya, Yosua tahu persis posisinya sebagai nabi yang dipilih Tuhan
adalah hamba Tuhan. Hamba Tuhan haruslah tunduk kepada Tuhan dan menaati
seluruh perintahnya. Dalam hal ini nampak jelas bahwa Yosua menghidupi kehambaan
ini.
2.2.2
Bertindak
Sesuai Firman Tuhan (ayat 4,5)
Dalam
ayat 4 dan 5 menunjukkan respon Yosua terhadap perintah Tuhan yang telah
diterimanya. Yosua melakukan tindakan pesis seperti yang difirmankan Tuhan,
yaitu memanggil kedua belas orang yang telah disiapkannya, yaitu seorang dari
masing – masing suku (ayat 4) dan memerintahkan mereka menyeberang untuk
mengangkat dua belas batu, masing – masing sebuah batu, menurut bilangan suku
Israel (ayat 5).
Pada ayat 4 ini
terdapat perbedaan terjemahan antara terjemahan KJV dan ASV dengan ITB
dan NIV. Dalam KJV dan ASV menggunakan terjemahan kata “prepared” yang artinya “able
to deal with something”[8]
sedangkan NIV menggunakan kata “appointed”
yang artinya “choose someone for a job or
position or responbility.”[9]
Dalam bahasa aslinya sesungguhnya menggunakan kata “הֵכִ֖ין”yang berarti “to fix/ prepare”. Jadi kata yang lebih
tepat digunakan seharusnya adalah “prepared/ disiapkan”, “...Yosua memanggil
kedua belas orang yang disiapkannya dari orang Israel itu, seorang dari tiap –
tiap suku,”.
Dalam hal ini nampak jelas
bahwa Yosua melakukan perintah Tuhan, dia menyiapkan 12 orang yang akan
diperintahkan untuk mengangkat batu, seorang dari tiap – tiap suku sesuai
dengan Firman Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Yosua meresponi Firman Tuhan
dengan taat melaksanakanNya sesuai FirmanNya.
2.3
Tujuan Membuat
Batu Peringatan (ayat 6,7)
Dalam
ayat 6 dan 7 terdapat kata kunci yang menunjukkan tujuan dari perintah Tuhan
untuk membuat batu peringatan. Tujuan batu peringatan ini adalah sebagai instrumen
pemberitaan karya Tuhan (ayat 6) dalam bagian ini memakai kata “tanda/sign” dan sebagai tanda pengingat karya Tuhan (ayat
7) memakai kata “tanda peringatan/memorial”.
2.3.1
Instumen Pemberitaan Karya Tuhan (ayat 6, 7a)
Dalam ayat ini dikatakan dengan
jelas bahwa, “supaya ini menjadi tanda/sign ditengah – tengahmu. Jika anak
– anak Israel bertanya dikemudian hari mengenai batu – batu tersebut, apakah
artinya batu – batu ini bagi kamu?” Ayat ini menunjukkan bahwa batu – batu yang
diangkat bangsa Israel dari tengah – tengah sungai Yordan dan diletakkan mereka
di daerah Gilgal, ditempat mereka tidur waktu itu mempunyai kegunaan sebagai
suatu instrumen pemberitaan karya Allah dikemudian hari, yaitu ketika anak –
anak mereka bertanya mengenai batu – batu tersebut, maka mereka harus bersaksi
tentang karya Tuhan ketika menyeberangi sungai Yordan. Batu – batu tersebut
adalah instrumen pemberitaan karya Tuhan.
Dalam ayat 6 terdapat beberapa kata yang
ditambahkan, yang sesungguhnya tidak ada dalam bahasa aslinya. Pada KJV
ditambahkan kata “that, their father,
dan mean”. Dalam ASV dan ITB juga ada
kata yang ditambahkan, tetapi hanya kata “mean/
artinya”. Sedangkan dalam NIV ditambah dengan kata “you dan mean”. Kata –
kata tambahan ini memang tidak terdapat pada bahasa aslinya, tetapi memperjelas
arti dari kalimat yang ada dalam ayat 6 ini dan didalam setiap penggunaan kata
tambahan ini mempunyai tujuan tersendiri. Dalam ayat ini nampak jelas adanya
kata kunci dari seluruh perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel,
yaitu tentang “tanda/sign”. Berarti tujuan Tuhan dalam
memerintahkan bangsa Israel untuk mengangkat batu tersebut adalah agar batu –
batu tersebut dapat dipakai sebagai instrumen dalam memberitakan karya Tuhan
kepada anak – anak mereka.
Tanda dalam Alkitab dari bahasa aslinya memakai kata ˒ot אוֹת yang muncul sebanyak 78 kali dalam Biblikal Hebrew.[10] Tanda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti atribut,
cap, ciri, ikon, karakter, kualitas, lambang, logo, markah, pengenal,
rambu-rambu, sebut-sebutan, semboyan, simbol, semboyan.[11]
Didalam Alkitab kata tanda dipakai dalam beberapa arti, yaitu pertama sesuatu untuk menyampaikan pesan istimewa, misalkan sunat (Kej
17:11), matahari dan bulan (Kej 1:14), pelangi (Kej 9:12). ‘ot atau “tanda” juga sebagai tanda yg disebut oleh nabi-nabi
adalah jaminan dari nubuat mereka, mis kematian anak-anak Eli (1Sam 2:34),
seorang perempuan muda yg mengandung (Yes 7:11).
Kedua, mengenai “tanda Kain”. Yang
mendasari pemakaian ‘ot ialah
pemikiran tentang jaminan kebaikan (Mazm 86:17), atau perjanjian (Kej 9:12). Jadi
tanda yg diterima Kain ialah tanda perlindungan Yahweh, yang akan melindunginya
dari pembalasan. Ketiga, Tanda pada kulit (Im 19:28, Ibrani: qa’qa’) barangkali
semacam rajah, dilarang dilakukan oleh bangsa Israel, karena merajah badan
berkaitan dengan kepercayaan kafir. Keempat,
tanda di dahi orang adil benar berbentuk huruf T (Ibrani: taw),
mereka dibebaskan dari hukuman karena perlindungan Yahweh. Kelima, “tanda-tanda
ajaib”, maka maksudnya ialah karya Allah, atau bukti kehadiran-Nya yg aktif di
tengah-tengah umat-Nya. Tulah - tulah yg menimpa Mesir disebut tanda (Kel 4:28;
7:3; 8:23). Peristiwa Keluaran pada dirinya dan kejadian-kejadian yg
menyertainya, merupakan contoh khas dari tanda dan mujizat (Ul 4:34; 6:22;
7:19). Bangsa Israel diberi kepastian, jika Allah menyatakan diriNya kembali
maka penyataan-Nya itu akan disertai tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang
menandakan kedatangan-Nya (Yoel 2:30).
Kemudian keenam, tanda milik Yesus (stigmata,
Gal 6:17) mengacu kepada rajah atau tanda bakar, yang dibuat para pemilik budak
menjadi tanda budak mereka. Paulus bangga bahwa dia menjadi budak Kristus, dan
ia membanggakan tanda ini, yang diterimanya dalam perkembangan upayanya
melayankan Injil (2 Kor 11:23-27). Ada pendapat bahwa tanda-tanda itu adalah luka-luka
Yesus sendiri, yang dapat diterima juga oleh orang Kristen. Nampaknya bukan
demikian maksud Paulus dalam ayat ini. Ketujuh, tanda binatang (Yunani
kharagma) dalam Wahyu 13:16 adalah tanda dari pengikut antikristus, jelmaan
dari dosa murtad. Di sini terdapat pemikiran yg sama dengan Yeh 9, tapi tanda
“yang jahat”, bukan “yang baik”. Tidak jelas apakah tanda ini harfiah atau
berarti susila, barangkali tanda ini adalah karikatur atau ejekan yg disengaja
mengenai meterai Allah yg ada pada orang Kristen.
Delapan, kata Yunani semeion
mengandung pengertian yang sama dengan kata Ibrani ‘ot semeion, bisa sebagai tanda yang diberikan Allah menandai
pekerjaanNya (Rom 4:11, Mat 24:3). Orang banyak mengharapkan orang yang
menyatakan dirinya utusan Allah melakukan tanda-tanda dengan kuasa. Yesus
sering diminta melakukan tanda-tanda seperti itu (Mat 12:38), dan Yesus
menolaknya. Dalam Yohanes mujizat-mujizat Yesus disebut semeia, yaitu tindakan
dengan maksud tertentu, yang membuktikan kekuasaan Allah ada hadir dan berjaya
di dunia ini (Yoh 2:11; 4:54; 12:18). Dalam gereja perdana terjadi tanda-tanda,
yang mensahihkan kuasa Injil (Kis 2:43; 4:30, 2Kor 12:12). Tanda-tanda dahsyat
akan mendahului penghakiman terakhir atas dunia ini (Luk 21:11,25). Kesembilan,
Jaminan atau tanda yang mengingatkan, seperti pelangi (Kej 9:12), permohonan
Rahab (Yos 2:12), beberapa batu dari Sungai Yordan (Yos 4:6).[12] Berarti dalam hal ini nampak jelas bahwa “tanda” adalah
sesuatu yang sangat penting untuk dipakai sebagai instrumen memberitakan
sesuatu. Yaitu dalam hal ini adalah dalam memberitakan karya Tuhan.
Kemudian dalam ayat 7a dalam
bahasa aslinya diawali dengan kata penghubung “וְּ “, hal ini diikuti oleh terjemahan
KJV, ASV, dan ITB. Namun dalam terjemahan NIV tidak ada kata penghubung. Kata penghubung ini menunjukkan bahwa
perintah untuk memberitakan karya Tuhan kepada keturunan Israel secara turun –
temurun adalah perintah yang tegas dan harus dilaksanakan dengan segera jika
ada timbul pertanyaan mengenai batu – batu tersebut. Bangsa Israel harus
menjawab pertanyaan tersebut dengan bersaksi telah terjadi mujizat Tuhan yang
menolong mereka bisa menyeberangi sungai Yordan, yaitu air sungai Yordan
terputus di depan tabut perjanjian Tuhan; ketika tabut itu menyeberangi sungai
Yordan, air sungai Yordan itu terputus. (ayat 7a)
2.3.2
Tanda
pengingat karya Tuhan (ayat 7b)
Dalam ayat 7b dikatakan bahwa,
“...batu – batu ini akan menjadi tanda
peringatan/memorial bagi orang
israel untuk selama – lamanya.” Kata “tanda peringatan/memorial” dalam bahasa
aslinya menggunakan kata לְזִכָּר֛וֹן
yang berarti ”an
object or an institution, or a custom established to remaind people of past
event[13] atau
“suatu obyek atau suatu institusi atau suatu kebiasaan yang mengingatkan
seseorang kepada suatu kejadian masa lalu.” Berarti sangat jelas bahwa dalam
ayat 7b ini menunjukkan bahwa batu – batu yang diangkat bangsa Israel bertujuan
sebagai pengingat karya Tuhan. Tuhan memerintahkan kepada seluruh keturunan
bangsa Israel secara turun – temurun untuk senantiasa mengingat – ingat
karyaNya selama - lamanya.
2.4
Pendirian batu peringatan (ayat 8,9)
Dalam
bagian ini akan dipaparkan mengenai pendirian batu peringatan oleh bangsa
Israel dan oleh Yosua. Pendirian batu peringatan oleh bangsa Israel adalah
suatu bentuk ketaatan kepada Tuhan yang telah memerintahkan untuk mendirikan
batu peringatan, disamping itu pendirian batu peringatan yang dilakukan bangsa
Israel adalah sesuai/berdasarkan dengan Firman Tuhan, ini merupakan bentuk dari
ketaatan kepada Firman Tuhan. Sedangkan pendirian batu peringatan yang
dilakukan oleh Yosua adalah sebuah bentuk keteladanan yang diberikan Yosua
kepada bangsa Israel, bahwa Yosua juga melakukan hal yang sama, tidak hanya
memerintah tetapi juga melakukan.
2.4.1
Ketaatan
Kepada Tuhan (ayat 8a)
Pada ayat 8a menunjukkan ketaatan bangsa
Israel kepada perintah Tuhan melalui Yosua. Yosua telah memerintahkan bangsa
Israel untuk mendirikan batu peringatan berdasarkan pada perintah Tuhan. Ayat 8
diawali dengan kata maka (וְ) yang menunjukkan bahwa tindakan yang diterangkan pada kalimat
yang diawali dengan (וְ) merupakan kesinambungan dari kalimat sebelumnya. ini
menunjukkan bahwa bangsa Israel melaksanakan tindakan pendirian batu peringatan
dengan sebuah ketaatan yang tanpa syarat. Bangsa Israel melaksanakan perintah
Tuhan ini tanpa menunda – nunda, tetapi dengan segera setelah Yosua
memerintahkan mereka.
2.4.2
Ketaatan
Kepada Firman Tuhan (ayat 8)
Pada
ayat 8 terdapat 2x kata “seperti” dalam bahasa aslinya menggunakan “כּ”. Kata “seperti” yang pertama kali menunjuk pada perintah
Yosua, yaitu “seperti yang diperintahkan Yosua”. Kemudian kata “seperti” yang
kedua adalah menunjuk pada Tuhan, yaitu “seperti yang difirmankan Tuhan....”
Nampaknyya kedua kata “seperti” ini menunjuk pada sesuatu yang berbeda, namun
sesungguhnya ini bukanlah menunjuk pada suatu keberbedaan arti, melainkan
justru penegasan arti. Bererati menegaskan bahwa apa yang dilakukan bangsa
Israel, perihal mendirikan batu peringatan adalah sesuai dengan Firman Tuhan
atau berdasarkan pada Firman Tuhan.
Kata
ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa bangsa Israel melakukan tindakan
berdasarkan pada sesuatu, yaitu berdasarkan pada perintah Allah melalui Yosua.
Perintah Allah melalui Yosua dapat diketahui dalam ayat yang ke-2,3, yaitu jika
diklasifikasikan sebagai berikut:
Perintah
untuk Yosua:
1. Memilih
12 orang (ayat 2)
2. Memerintahkan
mereka untuk melakukan apa yang difirmankan Tuhan (ayat 3a)
Perintah untuk bangsa
Israel:
1. Mengangkat
12 batu dari tengah – tengah sungai Yordan, dari tempat berdiri para imam (ayat
3)
2. Membawa
batu – batu ke seberang sungai Yordan (ayat 3)
3. Meletakkan
batu di tempat bangsa Israel bermalam (ayat 3)
Pada
ayat 8 menuliskan tentang tindakan bangsa Israel dalam mendirikan batu
peringatan. Bangsa Israel mendirikan batu peringatan persis seperti yang
difirmankan Tuhan yang tercatat dalam ayat 3. Berarti jelas bahwa dalam
mendirikan batu peringatan ini bukan dengan cara bangsa Israel sendiri, tetapi
berdasarkan dengan cara Allah, sesuai dengan Firman Allah. Ini merupakan suatu
bentuk ketaatan bangsa Israel kepada Firman Tuhan. Jadi dalam hal ini bisa
diketahui bahwa pendirian batu peringatan tidak bisa sembarangan, tetapi harus
sesuai dengan Firman Tuhan, taat Firman Tuhan.
2.4.3
Teladan
Ketaatan (ayat 9)
Dalam pasal 9 ini mencatat
bahwa Yosua juga menegakkan 12 batu ditengah – tengah sungai Yordan, ditempat
bekas berjejak kaki para imam. Nampaknya tindakan Yosua ini tidak ada dalam
perintah yang telah disampaikan Tuhan, namun ini menunjukkan bahwa Yosua tidak
hanya memerintahkan tentang hal ini kepada bangsa Israel, tetapi sebagai
seorang pemimpin Dia memberi teladan ketaatan dengan melakukan hal yang sama.
Pada ayat 9 diawali dengan kata penghubung “וְּ “, kata ini diterjemahkan KJV dan
ASV dengan kata “and”. Namun dalam
terjemahan NIV dan ITB tidak ada kata penghubung, berarti terjemahan KJV dan ASV
lebih tepat.
Kata “and”
yang mengawali ayat 9 menunjukkan bahwa Yosua juga melakukan hal yang sama
seperti yang diperintahkannya kepada bangsa Israel, dia juga menegakkan 12
batu, hanya berbeda tempat saja. Dalam hal ini nampak jelas bahwa perintah
Tuhan melalui Yosua kepada bangsa Israel dikerjakan Yosua dengan penuh tanggung
jawab. Yosua tidak hanya melakukan Firman Tuhan dengan memberikan perintah
kepada bangsa Israel untuk membuat batu peringatan, tetapi dia juga memberikan
teladan ketaatan dengan melakukan hal yang sama. Berarti sangat jelas bahwa
Yosua merupakan seorang pemimpin yang tidak hanya berbicara tetapi mmemberi
teladan dalam menjalankan Firman Tuhan secara nyata.
III.
Penutup
Dari seluruh pemaparan eksegese
Yosua 4:1-9 dapat diketahui bahwa batu peringatan merupakan suatu simbol yang
mengingatkan akan karya Allah dalam kehidupan bangsa Israel, secara khusus saat
mereka mengalami pertolongan Tuhan ketika hendak menyeberangi sungai Yordan.
Tindakan membuat batu peringatan ini merupakan perintah langsung dari Allah
kepada bangsa Israel melalui hambaNya, Yosua.
Dalam ayat 1,2,3 tercatat
mengenai perintah Tuhan kepada bangsa Israel melalui Yosua untuk membuat suatu
tanda peringatan atas kejadian ajaib yang telah dialami bangsa Israel. Perintah
Tuhan dalam hal ini adalah tindakan yang penuh hikmat (ayat 1, kata “setelah”).
Hikmat Tuhan ini terlihat ketika Tuhan mengambil momen yang tepat, Tuhan tidak
berlambat – lambat dalam memberi perintah disaat bangsa Israel sedang mengalami
sukacita dan hati mereka melimpah dengan syukur. Perintah yang diberikan dalam kondisi seperti ini mempunyai power yang
besar untuk segera dilaksanakan. Kondisi merasa tertolong dan perasaan kagum
terhadap Tuhan akan menimbulkan respon ketaatan padaNya.
Disamping itu perintah Tuhan dalam hal ini juga merupakan
perintah yang adil (ayat 2, kalimat “12 orang, seorang dari setiap suku).
Keadilan Tuhan terlihat ketika Tuhan
menyuruh mengambil 12 orang untuk mengangkat batu, hal ini merupakan tindakan
Tuhan yang tidak mengabaikan masing – masing suku di Israel. Perintah Tuhan untuk memilih 12 orang, seorang dari
tiap – tiap suku menunjukkan bahwa Tuhan adil. Tuhan tidak membeda – bedakan
kedua belas suku Israel, Tuhan memberikan perlakuan yang sama dan seimbang
kepada keduabelas suku Israel. Tuhan ingin setiap suku ada satu yang mewakili,
entah suku itu besar atau kecil, tetap diwakili satu orang. Kemudian
dari perintah Tuhan ini juga bisa dilihat bahwa Tuhan memerintah secara
kontekstual (ayat 3, kata “batu). Tuhan memerintahkan bangsa Israel membuat tanda
peringatan dari batu, bukan dari instrumen yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa
Tuhan sangat memahami kondisi bangsa Israel pada saat itu, dimana mereka sedang
berada di area sekitar sungi. Didalam PerintahNya, Allah memakai instrumen yang sesuai
dengan konteks pada saat perintah itu disampaikan.
Dalam ayat 4,5 tercatat
mengenai respon Yosua terhadap Perintah Tuhan yang diterimanya. Respon Yosua
dalam hal ini adalah tidak berlambat – lambat dalam melaksanakan perintah Tuhan
(ayat 4), yaitu Yosua melaksanakan Firman Tuhan segera setelah menerima Firman
Tuhan. Kemudian tindakan Yosua dalam melaksanakan perintah Tuhan adalah
tindakan yang sesuai dengan Firman Tuhan
(ayat 4,5), Yosua melakukan tindakan pesis seperti
yang difirmankan Tuhan, yaitu memanggil kedua belas orang yang telah
disiapkannya, yaitu seorang dari masing – masing suku (ayat 4) dan
memerintahkan mereka menyeberang untuk mengangkat dua belas batu, masing –
masing sebuah batu, menurut bilangan suku Israel (ayat 5).
Kemudian
pada ayat 6,7 dituliskan tentang tujuan perintah Tuhan dalam membuat batu
peringatan. Tujuan
batu peringatan ini adalah sebagai instrumen pemberitaan karya Tuhan (ayat 6)
dalam bagian ini memakai kata “tanda/sign” dan sebagai tanda pengingat karya Tuhan (ayat
7) memakai kata “tanda peringatan/memorial”.
Terakhir, ayat 8,9 dicatat
mengenai tindakan dalam mendirikan batu peringatan. Ada 2 kali pendirian batu
peringatan, yang pertama adalah batu peringatan yang didirikan oleh bangsa
Israel dan yang kedua adalah oleh Yosua. Pendirian batu peringatan oleh bangsa
Israel adalah suatu bentuk ketaatan kepada Tuhan yang telah memerintahkan untuk
mendirikan batu peringatan, disamping itu pendirian batu peringatan yang
dilakukan bangsa Israel adalah sesuai/berdasarkan dengan Firman Tuhan, ini
merupakan bentuk dari ketaatan kepada Firman Tuhan. Sedangkan pendirian batu
peringatan yang dilakukan oleh Yosua adalah sebuah bentuk keteladanan yang
diberikan Yosua kepada bangsa Israel, bahwa Yosua juga melakukan hal yang sama,
tidak hanya memerintah tetapi juga melakukan.
Dari seluruh pemaparan eksegese
Yosua 4:1-9, dapat ditarik pelajaran bahwa umat Tuhan harus senantiasa mengingat
karya Tuhan sepanjang hidupnya secara turun – temurun dan memberitakan karya
Tuhan secara terus – menerus kepada seluruh keturunannya.
LAMPIRAN
(KERTAS KERJA)
I.
Outline
TEMA: Batu Peringatan
I.
Pendahuluan
II.
Eksegese –
Eksposisi (Yosua 4: 1-9)
2.1 Perintah Membuat batu
peringatan (ayat 1,2,3)
2.1.1
Perintah yang
Berhikmat (ayat 1)
2.1.2
Perintah
yang Adil (ayat 2)
2.1.3
Perintah
yang Tegas dan Kontekstual (ayat 3)
2.2 Respon Yosua Terhadap Perintah Tuhan (ayat 4,5)
2.2.1
Tidak
Berlambat - Lambat (ayat 4)
2.2.2
Bertindak
Sesuai Firman Tuhan (ayat 4,5)
2.3 Tujuan Membuat Batu
Peringatan (ayat 6,7)
2.3.1
Instumen Pemberitaan Karya Tuhan (ayat 6, 7a)
2.3.2
Tanda
pengingat karya Tuhan (ayat 7b)
2.4 Pendirian batu
peringatan (ayat 8,9)
2.4.1
Ketaatan
Kepada Tuhan (ayat 8a)
2.4.2
Ketaatan
Kepada Firman Tuhan (ayat 8)
2.4.3
Teladan
Ketaatan (ayat 9)
III.
Penutup
II.
Konteks
& Argumen Yosua 4:1-9
2.1 Konteks
Konteks bagian ini adalah ketika bangsa Israel
selesai menyebrang sungai Yordan (ayat 1: kata “setelah”). Penyeberangan sungai
Yordan ini bukanlah penyeberangan yang biasa, tetapi ada karya pertolongan
Tuhan. Tuhan mengeringkan sungai Yordan sehingga bangsa Israel bisa menyeberang
sungai tersebut tanpa harus melalui air. Bangsa Israel menyeberang sungai
Yordan bukan dengan tanpa beban, tetapi mereka membawa beban anak, istri,
tenda, ternak, dan juga barang – barang mereka (sangat repot). Dalam hal sungai
Yordan yang kering menunjukkan pertolongan Tuhan dalam kerepotan mereka. Oleh
sebab itu pertolongan Tuhan ini perlu diingat – ingat.
2.2 Argumen
Tuhan
memerintahkan mereka untuk mengambil 12 batu dari sungai Yordan sebagai batu
peringatan. Tujuan dari batu peringatan ini adalah supaya Israel dan
seluruh keturunannya selalu mengingat karya Tuhan dalam seluruh perjalanan
kehidupannya.
III. Analisa Teks
3.1 Perbandingan Terjemahan
Dalam
Yosua 4:1-9 terdapat beberapa perbedaan terjemahan yang bisa dilihat sebagai
berikut:[14]
KJV
|
ASV
|
NIV
|
ITB
|
1 And
it came to pass, when all the people were clean passed over Jordan, that the
LORD spake unto Joshua, saying,
|
And it came to pass, when all the
nation were clean passed over the Jordan, that Jehovah spake unto Joshua,
saying, (Jos 4:1 ASV)
|
When the whole nation had finished
crossing the Jordan, the LORD said to Joshua, (Jos 4:1 NIV)
|
1 Setelah seluruh bangsa itu selesai
menyeberangi sungai Yordan, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian:
|
2 Take
you twelve men out of the people, out of every tribe a man,
|
Take you twelve men out of the people, out of every
tribe a man,
(Jos 4:2 ASV)
|
"Choose
twelve men from among the people, one from each tribe, (Jos 4:2 NIV)
|
2 "Pilihlah
dari bangsa itu dua belas orang, seorang dari tiap-tiap suku,
|
3 And command
ye them, saying, Take you hence out of the midst of Jordan, out of the place
where the priests'
feet stood firm, twelve stones, and ye shall carry them over
with you, and leave them in the lodging place, where ye shall lodge this
night.
|
and command
ye them, saying, Take you hence out of the midst of the Jordan, out of the
place where the priests' feet stood firm, twelve stones,
and carry them over with you, and lay them down in the lodging-place, where
ye shall lodge this night. (Jos 4:3 ASV)
|
and tell them
to take up twelve stones from the middle of the Jordan from right where the priests
stood and to carry them over with you and put them down at the
place where you stay tonight." (Jos 4:3 NIV)
|
3 dan perintahkanlah
kepada mereka, demikian: Angkatlah dua belas batu dari sini, dari
tengah-tengah sungai Yordan ini, dari tempat berjejak kaki para imam
itu, bawalah semuanya itu ke seberang dan letakkanlah di tempat kamu akan
bermalam nanti malam."
|
4 Then Joshua called the twelve men, whom he had prepared
of the children of Israel, out of every tribe a man:
|
Then Joshua called the twelve men,
whom he had prepared of the children of Israel, out of every
tribe a man: (Jos 4:4 ASV)
|
So Joshua called together the
twelve men he had appointed from the Israelites, one from
each tribe, (Jos 4:4 NIV)
|
4 Lalu
Yosua memanggil kedua belas orang yang ditetapkannya dari orang Israel itu,
seorang dari tiap-tiap suku,
|
5 And Joshua said
unto them, Pass over before the ark of the LORD your God into the midst of
Jordan, and take ye up every man of you a stone upon his shoulder, according
unto the number of the tribes of the children of Israel:
|
and
Joshua said unto them, Pass over before the ark of Jehovah your God into the
midst of the Jordan, and take you up every man of you a stone upon his
shoulder, according unto the number of the tribes of the children of Israel;
(Jos 4:5 ASV)
|
and
said to them, "Go over before the ark of the LORD your God into the
middle of the Jordan. Each of you is to take up a stone on his shoulder,
according to the number of the tribes of the Israelites,
(Jos 4:5 NIV)
|
5 dan Yosua
berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke
tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas
bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,
|
6 That this may
be a sign among you, that when your children ask their fathers in time to come, saying, What mean ye by these stones?
|
that
this may be a sign among you, that, when your children ask in time to come,
saying, What mean
ye by these stones? (Jos 4:6 ASV)
|
to
serve as a sign among you. In the future, when your children ask you,
'What do these stones mean?' (Jos 4:6 NIV)
|
6 supaya ini
menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian
hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi
kamu?
|
7 Then
ye shall answer them, That the waters of Jordan were cut off before the ark
of the covenant of the LORD; when it passed over Jordan, the waters of Jordan
were cut off: and these stones shall be for a memorial unto the children of
Israel for ever.
|
then ye shall say unto them,
Because the waters of the Jordan were cut off before the ark of the covenant
of Jehovah; when it passed over the Jordan, the waters of the Jordan were cut
off: and these stones shall be for a memorial unto the children of Israel for
ever. (Jos 4:7 ASV)
|
(...) tell them that the flow of the Jordan was cut off before the ark of the
covenant of the LORD. When it crossed the Jordan, the waters of the Jordan
were cut off. These stones are to be a memorial to the people of Israel
forever." (Jos 4:7 NIV)
|
7 maka
haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di
depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan,
air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda
peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."
|
8 And the children of Israel did so as Joshua
commanded, and took up twelve stones out of the midst of Jordan, as the LORD
spake unto Joshua, according to the number of the tribes of the children of
Israel, and carried them over with them unto the place where they lodged, and
laid them down there.
|
And the
children of Israel did so as Joshua commanded, and took up twelve stones out
of the midst of the Jordan, as Jehovah spake unto Joshua, according to the
number of the tribes of the children of Israel; and they carried them over
with them unto the place where they lodged, and laid them down there.
(Jos 4:8 ASV)
|
So
the Israelites did as Joshua commanded them. They took twelve stones from the
middle of the Jordan, according to the number of the tribes of the
Israelites, as the LORD had told Joshua; and they carried them over with them
to their camp, where they put them down. (Jos 4:8 NIV)
|
8 Maka orang
Israel itu melakukan seperti yang diperintahkan Yosua. Mereka mengangkat dua
belas batu dari tengah-tengah sungai Yordan, seperti yang difirmankan TUHAN
kepada Yosua, menurut jumlah suku Israel. Semuanya itu dibawa merekalah ke
seberang, ke tempat bermalam, dan diletakkan di situ.
|
9 And Joshua set up twelve stones in the midst of Jordan,
in the place where the feet of the priests which bare the ark of the covenant
stood: and they are there unto this day.
|
And Joshua set up twelve stones in the midst of the
Jordan, in the place where the feet of the priests that bare the ark of the
covenant stood: and they are there unto this day.
(Jos 4:9 ASV)
|
(...) Joshua set up the twelve stones
that had been in the middle of the Jordan at the spot where the priests who
carried the ark of the covenant had stood. And they are there to this day.
(Jos 4:9 NIV)
|
9 (...) Pula
Yosua menegakkan dua belas batu di tengah-tengah sungai Yordan itu, di tempat
bekas berjejak kaki para imam pengangkat tabut perjanjian itu. Batu-batu itu
masih ada di sana sampai sekarang.
|
*Perbedaan dicetak merah dan
digaris bawah
3.2 Analisa Perbedaan Terjemahan
Pada
ayat 1 dalam KJV dan ASV diawali dengan kata “and” yang artinya “dan”, sedangkan NIV diawali dengan kata “when” yang artinya “ketika”, namun
didalam ITB diawali dengan kata “setelah”. Dalam bahasa aslinya pada ayat 1 ini
memakai kata “וַ” yang
berarti “and, so, then, when” atau
“dan, sehingga, kemudian, ketika”. Jadi sesungguhnya kata “setelah” dalam ITB
kurang tepat digunakan karena tidak sesuai dengan bahasa aslinya, namun kata
penghubung ini memperjelas isi teks dalam Yosua 4:1-9. Oleh sebab itu,
perbedaan penggunaan kata penghubung ini tidak mempunyai arti yang sangat
signifikan, masing – masing terjemahan menggunakan pilihan kata penghubung yang
disesuaikan dengan terjemahan kata yang akan dipakai pada kata – kata
selanjutnya. Penggunaan kata penghubung ini menunjukkan bahwa kisah yang ada
dalam ayat ini dan selanjutnya merupakan bagian yang terkait dengan kisah yang
sebelumnya.
Pada
ayat 2 terdapat perbedaan terjemahan kata dari קְח֤וּ (verb, qal, interactive,
masculine, plural). KJV memakai “take/
ambillah”, ASV “take/ ambillah”, NIV
“choose/ pilihlah”, dan ITB
“pilihlah”. Dalam kamus Oxford, kata “choose”
berarti “to pick out/ select something/
someone that one prefers or considers the best, most suitable from a number of
alternative”.[15]
Sedangkan kata “take” berarti “to carry something from one place to another”.[16]
Dilihat dari bahasa aslinya, arti yang sesungguhnya adalah “take/ ambillah”.
Pada
ayat 3 terdapat perbedaan penggunaan kata
NIV,
ASV, dan ITB memakai kata terjemahan yang tepat yaitu “command/
perintahkanlah”. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata “tell/ ceritakanlah”,
kata ini kurang tegas untuk mewakili arti yang sesungguhnya. Kemudian kata
selanjutnya adalah mengenai tempat berdirinya tetap para imam (priests' feet stood firm),
tempat berdiri para imam (priests’ stood) atau tempat berjejak kaki para imam?. Dalam
bahasa aslinya yang tepat adalah “priests' feet stood firm”.
Pada ayat 4 terdapat perbedaan terjemahan antara
terjemahan KJV dan ASV dengan ITB dan NIV. Dalam KJV dan ASV menggunakan
terjemahan kata “prepared” yang
artinya “able to deal with something”[17]
sedangkan NIV menggunakan kata “appointed”
yang artinya “choose someone for a job or
position or responbility.”[18]
Dalam bahasa aslinya sesungguhnyas menggunakan kata “הֵכִ֖ין”yang berarti “to fix/ prepare”. Jadi kata yang lebih
tepat digunakan seharusnya adalah “prepared/ disiapkan”.
Dalam ayat 6 terdapat beberapa kata yang
ditambahkan, yang sesungguhnya tidak ada dalam bahasa aslinya. Pada KJV
ditambahkan kata “that, their father,
dan mean”. Dalam ASV dan ITB juga ada
kata yang ditambahkan, tetapi hanya kata “mean/
artinya”. Sedangkan dalam NIV ditambah dengan kata “you dan mean”. Kata –
kata tambahan ini memang tidak terdapat pada bahasa aslinya, tetapi memperjelas
arti dari kalimat yang ada dalam ayat 6 ini dan didalam setiap penggunaan kata
tambahan ini mempunyai tujuan tersendiri.
Pada ayat 7 diawali dengan kata
penghubung “וְּ “, dan hal ini juga diikuti oleh terjemahan KJV, ASV,
dan ITB. Namun dalam terjemahan NIV tidak ada kata penghubung. Pada ayat 9 juga
sama ada kata penghubung “ וְּ” , namun NIV
dan ITB tidak ada. berarti terjemahan KJV dan ASV lebih tepat.
IV. Studi Kata
Klasifikasi menurut jabatan kata dalam Yosua 4:1-9 adalah sebagai
berikut:
a.
Kata Kerja
1.
Menyeberangi (ayat 1,7): Verb, Qal,
Infinitive
2. Berfirman
(ayat 1) ada vaw, berarti “dan”Qal. Dan berfirman. Qal, imperfect, 3rd person
3. Berjejak
(ayat 3,9)
4. Memangggil
(ayat 4)
5. Berkata
(ayat 5)
6. Melakukan
(ayat 8)
7. Mengangkat
(ayat 8)
8. Dibawa
(ayat 8)
9. Diletakkan
(ayat 8)
10. Menegakkan
(ayat 9)
b.
Kata Benda
1.
Bangsa (ayat 1,2)
2.
Sungai Yordan (ayat 1,3,5,7:3,8,9)
3.
Tuhan (ayat 1,5,7,8)
4.
Yosua (ayat 1,4,5,8:2,9)
5.
Suku (ayat 2,4,5,8)
6.
Batu (ayat 3,5,6,7,8,9:2) אֶבֶן (eben) noun common feminine plural
absolute. Batu yang digunakan sebagai
tanda peringatan Ada 12 batu di seberang sungai
Yordan dan 12 batu di dalam sungai Yordan, yaitu ditempat bekas berjejak kaki
para imam.
7.
Kaki (ayat 3,9)
8.
Imam (ayat 3,9)
9.
Tabut (ayat 5,7:2,9)
10.
Allah (ayat 5)
11.
Air (ayat 7:2)
12.
Perjanjian (ayat 7,9)
c.
Kata Perintah
1. Pilihlah
(ayat 2)
2. Perintahkanlah
(ayat 3)
3. Angkatlah
(ayat 3,5): Qal, 2nd person, plural
4. Bawalah
(ayat 3)
5. Letakkanlah
(ayat 3)
6. Menyebranglah
(ayat 5)
d. Kata Sifat
1.
Terputus (ayat 7:2)
e.
Kata
Penghubung
1.
Setelah (ayat 1)
2.
Lalu (ayat 4)
3.
Maka (ayat 7,8)
f. Kata Pengulangan
1.
Tanda (ayat 6,7)
V.
Genre
& Perbandingan bagian lain yang mirip
Jenis
genre pada Yosua 4:1-9 adalah prosa. Bagian dari Yosua 4:1-9 ini mirip dengan 1
Sam 7:12, dimana Samuel mendirikan batu peringatan “eben-haezer” karena Tuhan
telah menolong mereka dalam berperang melawan orang – orang Filistin. Samuel
mendirikan batu peringatan sebagai tanda atas kejadian besar yang telah
dialami Israel.
REFERENSI
Alkitab
Edisi Studi. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia,
2011.
Sabda
Version 4.13.02. Copyright by Larry Pierce. Canada,
2011.
E-Sword
Version 7.8.5. Copyright by e-Sword. USA, 2000-2007.
Bible
Works 8 Version
8.0.013z1. Copyright 2009.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Oxford
Advanced Learner’s Dictionary.
Oxford: Oxford University Press, 1995.
W. E. Vine, Merrill F
Unger dan William White. Vine's Complete Expository Dictionary of Old and
New Testament Words. Nashville: T. Nelson, 1996.
[1] Bible
Parallel, Lih. E-Sword Version 7.8.5
(USA: e-Sword, 2000-2007).
[2] Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 1160.
[3] Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011),
350.
[4] Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible, Lih. E-Sword
Version 7.8.5 (USA: e-Sword, 2000-2007).
[5] Bible Commentary, Lih. Sabda Version 4.13.02 copiright by Larry
Pierce (Canada,2011).
[7]Vine W. E, Merrill
F. Unger dan William White, Vine's Complete Expository Dictionary of Old and
New Testament Words (Nashville: T. Nelson, 1996), 246-247.
[8] Ibid., 48.
[9] Ibid., 911.
[10] W. E. Vine, Merrill
F. Unger dan William White, Vine's Complete Expository Dictionary of Old and
New Testament Words (Nashville: T. Nelson, 1996), 229.
[11] Kamus Besar Bahasa Indonesia diambil dari SABDA Version 14.13.02,
2011.
[12] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini diambil dari SABDA Version 14.13.02,
2011.
[13] Ibid., 730.
[14] Bible Works Version 8.0.013z.1, 2009.
[15] Oxford Advanced Learner’s
Dictionary (Oxford: Oxford University Press, 1995), 195.
[16] Ibid., 1215.
[17] Ibid., 48.
[18] Ibid., 911.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar