Translate

Selasa, 15 Agustus 2017

Batu Peringatan

Apakah yang dimaksud dengan “BATU PERINGATAN”?
(EKSEGESE dari Yosua 4:1-9)
Oleh : Astri Kristiani, S.Pd., M.Div.


I.         Pendahuluan

Kitab Yosua 4:1-9 adalah bagian yang merupakan kelanjutan kisah dari pasal sebelumnya, yaitu Yosua 3 yang menuliskan tentang penyeberangan bangsa Israel melalui sungai Yordan. Dalam Yosua 4:1 diawali dengan kata  וַ  (ITB diterjemahkan dengan kata “setelah”, KJV diterjemahkan dengan kata “and”, NIV diterjemahkan dengan kata “when”, dan ASV diterjemahkan dengan kata “and”)[1]. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “setelah” berarti suatu kata yang menyatakan keadaan yang lampau atau selesai,[2] kata tersebut merupakan kata penghubung yang menunjukkan adanya hubungan yang tidak bisa dipisahkan dengan teks yang sebelumnya.
Teks sebelumnya mengisahkan tentang penyeberangan bangsa Israel melalui sungai Yordan. Penyeberangan ini adalah penyeberangan yang luar biasa, ada mujizat Tuhan terjadi disana. Pada saat itu, sungai Yordan berada dalam kondisi pasang, airnya mengalir sangat deras dan meluap, hal ini dikarenakan pada saat itu adalah musim menuai (musim menuai adalah musim pada saat musim semi), dimana salju yang ada di gunung Lebanon mencair dan mengalir di sungai Yordan dan mengakibatkan sungai tersebut meluap (Yosua 3:15b).[3] Tuhan menolong bangsa Israel dengan melakukan tindakan ajaib ketika bangsa Israel hendak menyeberangi sungai Yordan, Tuhan mengeringkan sungai Yordan sehingga bangsa Israel bisa menyeberang sungai tersebut tanpa harus melalui air (Yosua 3:15-17). Bangsa Israel menyeberang sungai Yordan bukan dengan tanpa beban, tetapi mereka membawa beban anak, istri, tenda, ternak, dan juga barang – barang mereka, ini adalah perjalanan yang sangat susah dan melelahkan.[4] Untuk menyeberang sungai Yordan dibutuhkan keberanian, yaitu keberanian untuk melepaskan diri dari rasa nyaman dan keberanian untuk menghadapi tantangan yang ada didepan.
Penyeberangan sungai Yordan merupakan tantangan mental karena ini mendandakan bahwa mereka akan memasuki Kanaan. Penyeberangan menjadikan bangsa Israel krisis iman, dimana mereka harus menghadapi penduduk asli Kanaan. Hampir empat puluh tahun sebelumnya Israel berhadapan dengan krisis yang sama dan mereka gagal. Meloloskan diri ke Sinai melalui Laut Merah memerlukan kadar iman yang besar, dan kini mereka diperhadapkan dengan tantangan penyeberangan lagi. Memasuki Kanaan melalui Sungai Yordan berarti harus siap menghadapi peperangan lagi, bangsa Israel harus berjuang melawan pasukan kereta perang dan kota berkubu tanpa ada kemungkinan untuk mundur, tindakan ini memerlukan iman yang besar kepada Allah yang hidup (Yos 3:10).[5]
Mengetahui bahwa penyeberangan sungai Yordan adalah penyeberangan yang penuh tantangan, namun akhirnya berhasil. Kejadian ini merupakan salah satu bagian melegakan bagi bangsa Israel. Kejadian ini menunjukkan bahwa Allah berkuasa dan menjadi sumber pertolongan bagi mereka dalam kesusahan. Oleh sebab itu sudah semestinya kejadian ini akan senantiasa diingat – ingat secara turun – temurun, yaitu bahwa mereka telah berhasil menyeberangi sungai Yordan dengan pertolongan Tuhan. Untuk mengingat – ingat kejadian besar ini, Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membuat suatu tanda beringatan dengan menggunakan batu yang berasal dari sungai Yordan tersebut, batu ini disebut sebagai batu peringatan. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai batu peringatan dan makna dari hal itu akan dipaparkan dengan melakukan eksegese dari Yosua 4:1-9.

II.      Eksegese – Eksposisi Yosua 4: 1-9

2.1  Perintah Membuat batu peringatan (ayat 1,2,3)
Dalam ayat 1-3 dituliskan mengenai perintah Tuhan kepada bangsa Israel melalui Yosua untuk membuat suatu tanda peringatan atas kejadian ajaib yang telah dialami bangsa Israel. Perintah Tuhan dalam hal ini akan dipaparkan dalam tiga bagian, yaitu mengenai perintah Tuhan yang penuh hikmat (ayat 1), adil (ayat 2), dan kontekstual (ayat 3).
2.1.1 Perintah yang Berhikmat (ayat 1)
Perintah Tuhan kepada Yosua untuk membuat tanda atas kejadian yang baru saja selesai dialami oleh bangsa Israel adalah perintah yang diungkapkan Tuhan dengan selang waktu yang berurutan, tidak menunggu sampai beberapa lama, tetapi segera sesudah bangsa Israel selesai menyeberangi sungai Yordan. Tuhan berfirman dengan diawali kata וְּ“ menunjukkan adanya kesinambungan, jadi kata yang tepat untuk mengungkapkan bagian ini adalah bahwa, “Setelah seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan, dan berfirmanlah Yuhan kepada Yosua....” (Ayat 1). Kata “dan” dalam kalimat tersebut sangat penting karena ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak berlambat – lambat dalam memberikan perintah kepada bangsa Israel. Tuhan memberikan perintah kepada bangsa Israel dengan segera sesudah bangsa Israel mengalami kejadian yang ajaib, yaitu pertolongan Tuhan atas penyeberangan sungai Yordan.
Dari bagian ini terlihat sangat indah hikmat Tuhan ketika Dia hendak berfirman kepada bangsa Israel. Tuhan mengambil momen yang tepat dalam memberikan perintahNya. Kejadian yang dialami bangsa Israel adalah kejadian yang sangat menakjubkan karena pada saat itu air sungai Yordan yang sangat deras dan meluap diputuskan Tuhan dengan cara yang ajaib. Setiap orang yang mengalami hal ini akan merasakan kekaguman yang luar biasa, dan mengagungkan Tuhan. Momen inilah yang dipakai Tuhan untuk mengungkapkan perintahNya, yaitu agar bangsa Israel membuat sebuah tanda atas kejadian tersebut. Perintah yang diberikan dalam kondisi seperti ini mempunyai power yang besar untuk segera dilaksanakan. Kondisi merasa tertolong dan perasaan kagum terhadap Tuhan akan menimbulkan respon ketaatan padaNya.

2.1.2 Perintah yang Adil (ayat 2)

Pada ayat 2 diawali dengan kata  קְח֤וּ (Laqach: Verb, Qal, Imperatif, Plural) yang berarti “ambillah” kata ini merupakan kata kerja yang dikenakan kepada suatu benda atau seseorang untuk diambil atau “dipilih” mengerjakan sesuatu tanpa adanya kualifikasi tertentu atau tanpa syarat. Dalam NIV dan ITB menggunakan kata “choose” yang berarti ini merupakan pemilihan yang khusus ditujukan kepada seseorang atau suatu benda dengan kualifikasi tertentu,[6] berarti terjemahan NIV dan ITB kurang tepat, seharusnya memakai terjemahan “take/ ambillah” seperti yang digunakan KJV dan ASV.
Diketahui bahwa perintah Tuhan untuk mengambil 12 orang tidak ditujukan kepada seseorang yang mempunyai kualifikasi tertentu, namun Tuhan tidak mengabaikan keberadaan diri bangsa itu, dimana bangsa itu mempunyai 12 suku yang nyata – nyatanya setiap suku mempunyai perbedaan – perbedaan. Perintah Tuhan yang mengatakan, “pilihlah dari bangsa itu dua belas orang” dan dilanjutkan, “seorang dari tiap – tiap suku”. Berarti pemilihan 12 orang ini bukanlah pemilihan 12 orang tanpa melihat kondisi keberadaan bangsa itu. Jika Tuhan memerintahkan memilih 12 orang dari bangsa itu, tanpa dilanjutkan dengan perintah “seorang dari tiap – tiap suku”, maka Yosua bisa memilih siapa saja, yaitu mungkin suku Yehuda saja atau suku Benyamin saja, atau dari suku Benyamin dan Ruben saja. Jika demikian, suku – suku yang lain ditinggalkan dan terjadi ketidakadilan.
Perintah Tuhan untuk memilih 12 orang, seorang dari tiap – tiap suku menunjukkan bahwa Tuhan adil. Tuhan tidak membeda – bedakan kedua belas suku Israel, Tuhan memberikan perlakuan yang sama dan seimbang kepada keduabelas suku Israel. Tuhan ingin setiap suku ada satu yang mewakili, entah suku itu besar atau kecil, tetap diwakili satu orang. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memperlakukan suku – suku Israel dengan adil dan menghargai keberadaan seluruh suku – suku Israel.


2.1.3                 Perintah yang Tegas dan Kontekstual (ayat 3)

Dalam ayat 3 ini Tuhan memerintahkan bangsa Israel, yaitu diwakili 12 orang, seorang dari tiap – tiap suku untuk mengangkat 12 batu dari tengah – tengah sungai Yordan, dari tempat berjejak kaki para imam pengangkat Tabut Perjanjian dan memerintahkan untuk membawanya keseberang dan meletakkannya ditempat mereka bermalam. Pada ayat 3 ini kata “perintahkanlah” dari bahasa aslinyaוְצַוּ֣וּ  (tsavah), ini merupakan kata kerja bentuk “piel”, berarti ini merupakan kata yang intensif, sangat tegas, dan harus diperintahkan terus menerus. Namun dalam pada kata ini terdapat perbedaan terjemahan kata, pada terjemahan  NIV, ASV, dan ITB memakai kata terjemahan yang tepat yaitu “command/ perintahkanlah”. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata “tell/ ceritakanlah”, kata ini kurang tegas untuk mewakili arti yang sesungguhnya. Kata “command/perintahkanlah” menunjukkan bahwa perintah Allah ini adalah perintah yang sangat tegas dan harus diperkatakan secara intensif, terus menerus.
Kemudian terdapat pula perbedaan terjemahan tentang kata מִמַּצַּב֙ רַגְלֵ֣י , kata ini jika diterjemahkan berarti tempat berdirinya tetap para imam (priests' feet stood firm). Namun dalam NIV diterjemahkan dengan kata “priests stood” dan dalam ITB “tempat berjejak kaki para imam”. Terjemahan NIV dan ITB kurang tegas menyatakan tentang “מִמַּצַּב֙ רַגְלֵ֣י”, Jika menggunakan kata “Priest’s stood” bisa berarti luas, kemungkinan para imam bisa berdiri ketika mereka sedang berlajan, dan didalam ITB kata “berjejak kaki para imam” juga menunjukkan bahwa jejak kaki imam bisa ada ketika berjalan. Oleh sebab itu penggunaan terjemahan yang tepat adalah ditempat berdiri dengan tetap para imam, jadi pada saat itu ketika imam berdiri ditengah – tengah sungai Yordan dan tidak bergerak kemana – mana lagi “priests' feet stood firm. Terjemahan yang tepat dalam bagian ini terdapat dalam KJV dan ASV.  Berarti dalam hal ini nampak jelas bahwa batu – batu itu bukanlah batu – batu yang sembarangan, tetapi batu – batu yang terpilih, dan kemungkinan besar batu – batu tersebut juga adalah batu yang kudus karena para imam membawa tabut perjanjian Allah yang kudus.
Kata “batu” dalam bagian ini berasal dari bahasa aslinya אֶבֶן (eben: noun common feminine plural absolute), batu adalah salah satu benda yang mempunyai banyak fungsi dan arti. Didalam zaman kuno, batu sering dipakai untuk banyak hal yang sangat penting. Dalam Imamat 26:1 dikatakan bahwa Tuhan melarang bangsa Israel membuat ukiran dari batu dan menyembahnya, berarti batu mempunyai makna dan fungsi sebagai penyembahan. Sedangkan dalam Kejadian 28:18, 31:45 dikatakan bahwa altar dan peringatan secara khusus pada masa para patriakh banyak menggunakan batu. Disamping itu batu pada masa zaman PL adalah suatu benda yang mempunyai makna teologis, seperti dalam Kejadian 49:24 dikatakan bahwa Allah adalah batu Israel yang kokoh. Kemudian kata “˒eben” juga beberapa kali muncul dalam PL dan menunjuk pada makna mesianik (Kejadian 28:18, Mazmur 118:22, Yesaya 8:14, 28:16, Daniel 2:34, dan Zakaria 4:7).[7]
Berarti perintah Tuhan kepada bangsa Israel untuk mengangkat batu dari tengah – tengah sungai Yordan adalah perintah yang sangat memahami kondisi bangsa Israel dan juga kondisi zaman itu. Allah memakai instrumen yang sesuai dengan konteks pada saat itu untuk menunjukkan maksudNya. Pada saat itu sangat mudah untuk mendapatkan batu, karena memang kondisinya berada di sungai, disamping instrumen batu mudah didapatkan, batu juga merupakan suatu benda yang mengandung banyak makna menurut orang – orang pada masa itu. Berarti perintah Allah ini adalah perintah yang kontekstual, perintah yang masuk akal, dan perintah yang penuh makna.

2.2      Respon Yosua Terhadap Perintah Tuhan (ayat 4,5)

Dalam bagian ini akan dipaparkan tentang respon Yosua terhadap Perintah Tuhan yang diterimanya. Respon Yosua dalam hal ini adalah tidak berlambat – lambat dalam melaksanakan perintah Tuhan (ayat 4) dan bertindak sesuai dengan Firman Tuhan  (ayat 4,5).

2.2.1        Tidak Berlambat - Lambat (ayat 4)

Pada ayat 4 dikatakan bahwa, “Lalu Yosua memanggil....” Kata “Lalu” mempunyai arti bahwa sesaat setelah Yosua menerima Firman Tuhan, Yosua langsung merespon Firman itu dengan tidak berlambat – lambat dalam melaksanakannya. Tindakan ini menunjukkan tindakan ketaatan seorang hamba kepada Tuannya, Yosua tahu persis posisinya sebagai nabi yang dipilih Tuhan adalah hamba Tuhan. Hamba Tuhan haruslah tunduk kepada Tuhan dan menaati seluruh perintahnya. Dalam hal ini nampak jelas bahwa Yosua menghidupi kehambaan ini.

2.2.2        Bertindak Sesuai Firman Tuhan (ayat 4,5)

Dalam ayat 4 dan 5 menunjukkan respon Yosua terhadap perintah Tuhan yang telah diterimanya. Yosua melakukan tindakan pesis seperti yang difirmankan Tuhan, yaitu memanggil kedua belas orang yang telah disiapkannya, yaitu seorang dari masing – masing suku (ayat 4) dan memerintahkan mereka menyeberang untuk mengangkat dua belas batu, masing – masing sebuah batu, menurut bilangan suku Israel (ayat 5).
Pada ayat 4 ini  terdapat perbedaan terjemahan antara terjemahan KJV dan ASV dengan ITB dan NIV. Dalam KJV dan ASV menggunakan terjemahan kata “prepared” yang artinya “able to deal with something[8] sedangkan NIV menggunakan kata “appointed” yang artinya “choose someone for a job or position or responbility.[9] Dalam bahasa aslinya sesungguhnya menggunakan kata “הֵכִ֖יןyang berarti “to fix/ prepare”. Jadi kata yang lebih tepat digunakan seharusnya adalah “prepared/ disiapkan”, “...Yosua memanggil kedua belas orang yang disiapkannya dari orang Israel itu, seorang dari tiap – tiap suku,”.
Dalam hal ini nampak jelas bahwa Yosua melakukan perintah Tuhan, dia menyiapkan 12 orang yang akan diperintahkan untuk mengangkat batu, seorang dari tiap – tiap suku sesuai dengan Firman Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa Yosua meresponi Firman Tuhan dengan taat melaksanakanNya sesuai FirmanNya.

2.3      Tujuan Membuat Batu Peringatan (ayat 6,7)

Dalam ayat 6 dan 7 terdapat kata kunci yang menunjukkan tujuan dari perintah Tuhan untuk membuat batu peringatan. Tujuan batu peringatan ini adalah sebagai instrumen pemberitaan karya Tuhan (ayat 6) dalam bagian ini memakai kata “tanda/sign”  dan sebagai tanda pengingat karya Tuhan (ayat 7) memakai kata “tanda peringatan/memorial”.

2.3.1        Instumen Pemberitaan Karya Tuhan (ayat 6, 7a)

Dalam ayat ini dikatakan dengan jelas bahwa, “supaya ini menjadi tanda/sign ditengah – tengahmu. Jika anak – anak Israel bertanya dikemudian hari mengenai batu – batu tersebut, apakah artinya batu – batu ini bagi kamu?” Ayat ini menunjukkan bahwa batu – batu yang diangkat bangsa Israel dari tengah – tengah sungai Yordan dan diletakkan mereka di daerah Gilgal, ditempat mereka tidur waktu itu mempunyai kegunaan sebagai suatu instrumen pemberitaan karya Allah dikemudian hari, yaitu ketika anak – anak mereka bertanya mengenai batu – batu tersebut, maka mereka harus bersaksi tentang karya Tuhan ketika menyeberangi sungai Yordan. Batu – batu tersebut adalah instrumen pemberitaan karya Tuhan.  
Dalam ayat 6 terdapat beberapa kata yang ditambahkan, yang sesungguhnya tidak ada dalam bahasa aslinya. Pada KJV ditambahkan kata “that, their father, dan mean”. Dalam ASV dan ITB juga ada kata yang ditambahkan, tetapi hanya kata “mean/ artinya”. Sedangkan dalam NIV ditambah dengan kata “you dan mean”. Kata – kata tambahan ini memang tidak terdapat pada bahasa aslinya, tetapi memperjelas arti dari kalimat yang ada dalam ayat 6 ini dan didalam setiap penggunaan kata tambahan ini mempunyai tujuan tersendiri. Dalam ayat ini nampak jelas adanya kata kunci dari seluruh perintah yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, yaitu tentang “tanda/sign”. Berarti tujuan Tuhan dalam memerintahkan bangsa Israel untuk mengangkat batu tersebut adalah agar batu – batu tersebut dapat dipakai sebagai instrumen dalam memberitakan karya Tuhan kepada anak – anak mereka.
Tanda dalam Alkitab dari bahasa aslinya memakai kata ˒ot אוֹת yang muncul sebanyak 78 kali dalam Biblikal Hebrew.[10] Tanda dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti atribut, cap, ciri, ikon, karakter, kualitas, lambang, logo, markah, pengenal, rambu-rambu, sebut-sebutan, semboyan, simbol, semboyan.[11] Didalam Alkitab kata tanda dipakai dalam beberapa arti, yaitu pertama sesuatu untuk menyampaikan pesan istimewa, misalkan sunat (Kej 17:11), matahari dan bulan (Kej 1:14), pelangi (Kej 9:12). ‘ot atau “tanda” juga sebagai tanda yg disebut oleh nabi-nabi adalah jaminan dari nubuat mereka, mis kematian anak-anak Eli (1Sam 2:34), seorang perempuan muda yg mengandung (Yes 7:11).
Kedua, mengenai “tanda Kain”. Yang mendasari pemakaian ‘ot ialah pemikiran tentang jaminan kebaikan (Mazm 86:17), atau perjanjian (Kej 9:12). Jadi tanda yg diterima Kain ialah tanda perlindungan Yahweh, yang akan melindunginya dari pembalasan. Ketiga, Tanda pada kulit (Im 19:28, Ibrani: qa’qa’) barangkali semacam rajah, dilarang dilakukan oleh bangsa Israel, karena merajah badan berkaitan dengan kepercayaan kafir. Keempat, tanda di dahi orang adil benar berbentuk huruf T (Ibrani: taw), mereka dibebaskan dari hukuman karena perlindungan Yahweh. Kelima, “tanda-tanda ajaib”, maka maksudnya ialah karya Allah, atau bukti kehadiran-Nya yg aktif di tengah-tengah umat-Nya. Tulah - tulah yg menimpa Mesir disebut tanda (Kel 4:28; 7:3; 8:23). Peristiwa Keluaran pada dirinya dan kejadian-kejadian yg menyertainya, merupakan contoh khas dari tanda dan mujizat (Ul 4:34; 6:22; 7:19). Bangsa Israel diberi kepastian, jika Allah menyatakan diriNya kembali maka penyataan-Nya itu akan disertai tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang menandakan kedatangan-Nya (Yoel 2:30).
Kemudian keenam, tanda milik Yesus (stigmata, Gal 6:17) mengacu kepada rajah atau tanda bakar, yang dibuat para pemilik budak menjadi tanda budak mereka. Paulus bangga bahwa dia menjadi budak Kristus, dan ia membanggakan tanda ini, yang diterimanya dalam perkembangan upayanya melayankan Injil (2 Kor 11:23-27). Ada pendapat bahwa tanda-tanda itu adalah luka-luka Yesus sendiri, yang dapat diterima juga oleh orang Kristen. Nampaknya bukan demikian maksud Paulus dalam ayat ini. Ketujuh, tanda binatang (Yunani kharagma) dalam Wahyu 13:16 adalah tanda dari pengikut antikristus, jelmaan dari dosa murtad. Di sini terdapat pemikiran yg sama dengan Yeh 9, tapi tanda “yang jahat”, bukan “yang baik”. Tidak jelas apakah tanda ini harfiah atau berarti susila, barangkali tanda ini adalah karikatur atau ejekan yg disengaja mengenai meterai Allah yg ada pada orang Kristen.
Delapan, kata Yunani semeion mengandung pengertian yang sama dengan kata Ibrani ‘ot semeion, bisa sebagai tanda yang diberikan Allah menandai pekerjaanNya (Rom 4:11, Mat 24:3). Orang banyak mengharapkan orang yang menyatakan dirinya utusan Allah melakukan tanda-tanda dengan kuasa. Yesus sering diminta melakukan tanda-tanda seperti itu (Mat 12:38), dan Yesus menolaknya. Dalam Yohanes mujizat-mujizat Yesus disebut semeia, yaitu tindakan dengan maksud tertentu, yang membuktikan kekuasaan Allah ada hadir dan berjaya di dunia ini (Yoh 2:11; 4:54; 12:18). Dalam gereja perdana terjadi tanda-tanda, yang mensahihkan kuasa Injil (Kis 2:43; 4:30, 2Kor 12:12). Tanda-tanda dahsyat akan mendahului penghakiman terakhir atas dunia ini (Luk 21:11,25). Kesembilan, Jaminan atau tanda yang mengingatkan, seperti pelangi (Kej 9:12), permohonan Rahab (Yos 2:12), beberapa batu dari Sungai Yordan (Yos 4:6).[12] Berarti dalam hal ini nampak jelas bahwa “tanda” adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipakai sebagai instrumen memberitakan sesuatu. Yaitu dalam hal ini adalah dalam memberitakan karya Tuhan.
Kemudian dalam ayat 7a dalam bahasa aslinya diawali dengan kata penghubung “וְּ “, hal ini diikuti oleh terjemahan KJV, ASV, dan ITB. Namun dalam terjemahan NIV tidak ada kata penghubung.  Kata penghubung ini menunjukkan bahwa perintah untuk memberitakan karya Tuhan kepada keturunan Israel secara turun – temurun adalah perintah yang tegas dan harus dilaksanakan dengan segera jika ada timbul pertanyaan mengenai batu – batu tersebut. Bangsa Israel harus menjawab pertanyaan tersebut dengan bersaksi telah terjadi mujizat Tuhan yang menolong mereka bisa menyeberangi sungai Yordan, yaitu air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian Tuhan; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. (ayat 7a)

2.3.2        Tanda pengingat karya Tuhan (ayat 7b)

Dalam ayat 7b dikatakan bahwa, “...batu – batu ini akan menjadi tanda peringatan/memorial bagi orang israel untuk selama – lamanya.” Kata “tanda peringatan/memorial” dalam bahasa aslinya menggunakan kata לְזִכָּר֛וֹן yang berarti ”an object or an institution, or a custom established to remaind people of past event[13] atau “suatu obyek atau suatu institusi atau suatu kebiasaan yang mengingatkan seseorang kepada suatu kejadian masa lalu.” Berarti sangat jelas bahwa dalam ayat 7b ini menunjukkan bahwa batu – batu yang diangkat bangsa Israel bertujuan sebagai pengingat karya Tuhan. Tuhan memerintahkan kepada seluruh keturunan bangsa Israel secara turun – temurun untuk senantiasa mengingat – ingat karyaNya selama - lamanya.


2.4      Pendirian batu peringatan (ayat 8,9)

Dalam bagian ini akan dipaparkan mengenai pendirian batu peringatan oleh bangsa Israel dan oleh Yosua. Pendirian batu peringatan oleh bangsa Israel adalah suatu bentuk ketaatan kepada Tuhan yang telah memerintahkan untuk mendirikan batu peringatan, disamping itu pendirian batu peringatan yang dilakukan bangsa Israel adalah sesuai/berdasarkan dengan Firman Tuhan, ini merupakan bentuk dari ketaatan kepada Firman Tuhan. Sedangkan pendirian batu peringatan yang dilakukan oleh Yosua adalah sebuah bentuk keteladanan yang diberikan Yosua kepada bangsa Israel, bahwa Yosua juga melakukan hal yang sama, tidak hanya memerintah tetapi juga melakukan.

2.4.1        Ketaatan Kepada Tuhan (ayat 8a)

Pada ayat 8a menunjukkan ketaatan bangsa Israel kepada perintah Tuhan melalui Yosua. Yosua telah memerintahkan bangsa Israel untuk mendirikan batu peringatan berdasarkan pada perintah Tuhan. Ayat 8 diawali dengan kata maka (וְ) yang menunjukkan bahwa tindakan yang diterangkan pada kalimat yang diawali dengan (וְ) merupakan kesinambungan dari kalimat sebelumnya. ini menunjukkan bahwa bangsa Israel melaksanakan tindakan pendirian batu peringatan dengan sebuah ketaatan yang tanpa syarat. Bangsa Israel melaksanakan perintah Tuhan ini tanpa menunda – nunda, tetapi dengan segera setelah Yosua memerintahkan mereka.

2.4.2        Ketaatan Kepada Firman Tuhan (ayat 8)

Pada ayat 8 terdapat 2x kata “seperti” dalam bahasa aslinya menggunakan “כּ”. Kata “seperti” yang pertama kali menunjuk pada perintah Yosua, yaitu “seperti yang diperintahkan Yosua”. Kemudian kata “seperti” yang kedua adalah menunjuk pada Tuhan, yaitu “seperti yang difirmankan Tuhan....” Nampaknyya kedua kata “seperti” ini menunjuk pada sesuatu yang berbeda, namun sesungguhnya ini bukanlah menunjuk pada suatu keberbedaan arti, melainkan justru penegasan arti. Bererati menegaskan bahwa apa yang dilakukan bangsa Israel, perihal mendirikan batu peringatan adalah sesuai dengan Firman Tuhan atau berdasarkan pada Firman Tuhan.
Kata ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa bangsa Israel melakukan tindakan berdasarkan pada sesuatu, yaitu berdasarkan pada perintah Allah melalui Yosua. Perintah Allah melalui Yosua dapat diketahui dalam ayat yang ke-2,3, yaitu jika diklasifikasikan sebagai berikut:

Perintah untuk Yosua:
1.      Memilih 12 orang (ayat 2)
2.      Memerintahkan mereka untuk melakukan apa yang difirmankan Tuhan (ayat 3a)

Perintah untuk bangsa Israel:
1.      Mengangkat 12 batu dari tengah – tengah sungai Yordan, dari tempat berdiri para imam (ayat 3)
2.      Membawa batu – batu ke seberang sungai Yordan (ayat 3)
3.      Meletakkan batu di tempat bangsa Israel bermalam (ayat 3)

Pada ayat 8 menuliskan tentang tindakan bangsa Israel dalam mendirikan batu peringatan. Bangsa Israel mendirikan batu peringatan persis seperti yang difirmankan Tuhan yang tercatat dalam ayat 3. Berarti jelas bahwa dalam mendirikan batu peringatan ini bukan dengan cara bangsa Israel sendiri, tetapi berdasarkan dengan cara Allah, sesuai dengan Firman Allah. Ini merupakan suatu bentuk ketaatan bangsa Israel kepada Firman Tuhan. Jadi dalam hal ini bisa diketahui bahwa pendirian batu peringatan tidak bisa sembarangan, tetapi harus sesuai dengan Firman Tuhan, taat Firman Tuhan.

2.4.3        Teladan Ketaatan (ayat 9)

Dalam pasal 9 ini mencatat bahwa Yosua juga menegakkan 12 batu ditengah – tengah sungai Yordan, ditempat bekas berjejak kaki para imam. Nampaknya tindakan Yosua ini tidak ada dalam perintah yang telah disampaikan Tuhan, namun ini menunjukkan bahwa Yosua tidak hanya memerintahkan tentang hal ini kepada bangsa Israel, tetapi sebagai seorang pemimpin Dia memberi teladan ketaatan dengan melakukan hal yang sama. Pada ayat 9 diawali dengan kata penghubung “וְּ “, kata ini diterjemahkan KJV dan ASV dengan kata “and”. Namun dalam terjemahan NIV dan ITB tidak ada kata penghubung, berarti terjemahan KJV dan ASV lebih tepat.
 Kata “and” yang mengawali ayat 9 menunjukkan bahwa Yosua juga melakukan hal yang sama seperti yang diperintahkannya kepada bangsa Israel, dia juga menegakkan 12 batu, hanya berbeda tempat saja. Dalam hal ini nampak jelas bahwa perintah Tuhan melalui Yosua kepada bangsa Israel dikerjakan Yosua dengan penuh tanggung jawab. Yosua tidak hanya melakukan Firman Tuhan dengan memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk membuat batu peringatan, tetapi dia juga memberikan teladan ketaatan dengan melakukan hal yang sama. Berarti sangat jelas bahwa Yosua merupakan seorang pemimpin yang tidak hanya berbicara tetapi mmemberi teladan dalam menjalankan Firman Tuhan secara nyata.









III.             Penutup

Dari seluruh pemaparan eksegese Yosua 4:1-9 dapat diketahui bahwa batu peringatan merupakan suatu simbol yang mengingatkan akan karya Allah dalam kehidupan bangsa Israel, secara khusus saat mereka mengalami pertolongan Tuhan ketika hendak menyeberangi sungai Yordan. Tindakan membuat batu peringatan ini merupakan perintah langsung dari Allah kepada bangsa Israel melalui hambaNya, Yosua.
Dalam ayat 1,2,3 tercatat mengenai perintah Tuhan kepada bangsa Israel melalui Yosua untuk membuat suatu tanda peringatan atas kejadian ajaib yang telah dialami bangsa Israel. Perintah Tuhan dalam hal ini adalah tindakan yang penuh hikmat (ayat 1, kata “setelah”). Hikmat Tuhan ini terlihat ketika Tuhan mengambil momen yang tepat, Tuhan tidak berlambat – lambat dalam memberi perintah disaat bangsa Israel sedang mengalami sukacita dan hati mereka melimpah dengan syukur. Perintah yang diberikan dalam kondisi seperti ini mempunyai power yang besar untuk segera dilaksanakan. Kondisi merasa tertolong dan perasaan kagum terhadap Tuhan akan menimbulkan respon ketaatan padaNya.
Disamping itu perintah Tuhan dalam hal ini juga merupakan perintah yang adil (ayat 2, kalimat “12 orang, seorang dari setiap suku). Keadilan Tuhan terlihat ketika  Tuhan menyuruh mengambil 12 orang untuk mengangkat batu, hal ini merupakan tindakan Tuhan yang tidak mengabaikan masing – masing suku di Israel. Perintah Tuhan untuk memilih 12 orang, seorang dari tiap – tiap suku menunjukkan bahwa Tuhan adil. Tuhan tidak membeda – bedakan kedua belas suku Israel, Tuhan memberikan perlakuan yang sama dan seimbang kepada keduabelas suku Israel. Tuhan ingin setiap suku ada satu yang mewakili, entah suku itu besar atau kecil, tetap diwakili satu orang. Kemudian dari perintah Tuhan ini juga bisa dilihat bahwa Tuhan memerintah secara kontekstual (ayat 3, kata “batu). Tuhan memerintahkan bangsa Israel membuat tanda peringatan dari batu, bukan dari instrumen yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat memahami kondisi bangsa Israel pada saat itu, dimana mereka sedang berada di area sekitar sungi. Didalam PerintahNya, Allah memakai instrumen yang sesuai dengan konteks pada saat perintah itu disampaikan.
Dalam ayat 4,5 tercatat mengenai respon Yosua terhadap Perintah Tuhan yang diterimanya. Respon Yosua dalam hal ini adalah tidak berlambat – lambat dalam melaksanakan perintah Tuhan (ayat 4), yaitu Yosua melaksanakan Firman Tuhan segera setelah menerima Firman Tuhan. Kemudian tindakan Yosua dalam melaksanakan perintah Tuhan adalah tindakan yang sesuai dengan Firman Tuhan  (ayat 4,5), Yosua melakukan tindakan pesis seperti yang difirmankan Tuhan, yaitu memanggil kedua belas orang yang telah disiapkannya, yaitu seorang dari masing – masing suku (ayat 4) dan memerintahkan mereka menyeberang untuk mengangkat dua belas batu, masing – masing sebuah batu, menurut bilangan suku Israel (ayat 5).
Kemudian pada ayat 6,7 dituliskan tentang tujuan perintah Tuhan dalam membuat batu peringatan. Tujuan batu peringatan ini adalah sebagai instrumen pemberitaan karya Tuhan (ayat 6) dalam bagian ini memakai kata “tanda/sign”  dan sebagai tanda pengingat karya Tuhan (ayat 7) memakai kata “tanda peringatan/memorial”.
Terakhir, ayat 8,9 dicatat mengenai tindakan dalam mendirikan batu peringatan. Ada 2 kali pendirian batu peringatan, yang pertama adalah batu peringatan yang didirikan oleh bangsa Israel dan yang kedua adalah oleh Yosua. Pendirian batu peringatan oleh bangsa Israel adalah suatu bentuk ketaatan kepada Tuhan yang telah memerintahkan untuk mendirikan batu peringatan, disamping itu pendirian batu peringatan yang dilakukan bangsa Israel adalah sesuai/berdasarkan dengan Firman Tuhan, ini merupakan bentuk dari ketaatan kepada Firman Tuhan. Sedangkan pendirian batu peringatan yang dilakukan oleh Yosua adalah sebuah bentuk keteladanan yang diberikan Yosua kepada bangsa Israel, bahwa Yosua juga melakukan hal yang sama, tidak hanya memerintah tetapi juga melakukan.
Dari seluruh pemaparan eksegese Yosua 4:1-9, dapat ditarik pelajaran bahwa umat Tuhan harus senantiasa mengingat karya Tuhan sepanjang hidupnya secara turun – temurun dan memberitakan karya Tuhan secara terus – menerus kepada seluruh keturunannya.




LAMPIRAN
 (KERTAS KERJA)

I.        Outline
TEMA: Batu Peringatan
I.                   Pendahuluan
II.                Eksegese – Eksposisi (Yosua 4: 1-9)
2.1  Perintah Membuat batu peringatan (ayat 1,2,3)
2.1.1        Perintah yang Berhikmat (ayat 1)
2.1.2        Perintah yang Adil (ayat 2)
2.1.3        Perintah yang Tegas dan Kontekstual (ayat 3)
2.2  Respon Yosua Terhadap Perintah Tuhan (ayat 4,5)
2.2.1        Tidak Berlambat - Lambat (ayat 4)
2.2.2        Bertindak Sesuai Firman Tuhan (ayat 4,5)
2.3  Tujuan Membuat Batu Peringatan (ayat 6,7)
2.3.1        Instumen Pemberitaan Karya Tuhan (ayat 6, 7a)
2.3.2        Tanda pengingat karya Tuhan (ayat 7b)
2.4  Pendirian batu peringatan (ayat 8,9)
2.4.1        Ketaatan Kepada Tuhan (ayat 8a)
2.4.2        Ketaatan Kepada Firman Tuhan (ayat 8)
2.4.3        Teladan Ketaatan (ayat 9)
III.    Penutup


II.      Konteks & Argumen  Yosua 4:1-9

2.1  Konteks
Konteks bagian ini adalah ketika bangsa Israel selesai menyebrang sungai Yordan (ayat 1: kata “setelah”). Penyeberangan sungai Yordan ini bukanlah penyeberangan yang biasa, tetapi ada karya pertolongan Tuhan. Tuhan mengeringkan sungai Yordan sehingga bangsa Israel bisa menyeberang sungai tersebut tanpa harus melalui air. Bangsa Israel menyeberang sungai Yordan bukan dengan tanpa beban, tetapi mereka membawa beban anak, istri, tenda, ternak, dan juga barang – barang mereka (sangat repot). Dalam hal sungai Yordan yang kering menunjukkan pertolongan Tuhan dalam kerepotan mereka. Oleh sebab itu pertolongan Tuhan ini perlu diingat – ingat.

2.2  Argumen
Tuhan memerintahkan mereka untuk mengambil 12 batu dari sungai Yordan sebagai batu peringatan. Tujuan dari batu peringatan ini adalah supaya Israel dan seluruh keturunannya selalu mengingat karya Tuhan dalam seluruh perjalanan kehidupannya.

III. Analisa Teks

3.1  Perbandingan Terjemahan

Dalam Yosua 4:1-9 terdapat beberapa perbedaan terjemahan yang bisa dilihat sebagai berikut:[14]
KJV
ASV
NIV
ITB
1  And it came to pass, when all the people were clean passed over Jordan, that the LORD spake unto Joshua, saying,
And it came to pass, when all the nation were clean passed over the Jordan, that Jehovah spake unto Joshua, saying, (Jos 4:1 ASV)
When the whole nation had finished crossing the Jordan, the LORD said to Joshua, (Jos 4:1 NIV)
1   Setelah seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua, demikian:
2  Take you twelve men out of the people, out of every tribe a man,
Take you twelve men out of the people, out of every tribe a man,
 (Jos 4:2 ASV)
"Choose twelve men from among the people, one from each tribe, (Jos 4:2 NIV)
2  "Pilihlah dari bangsa itu dua belas orang, seorang dari tiap-tiap suku,
3  And command ye them, saying, Take you hence out of the midst of Jordan, out of the place where the priests' feet stood firm, twelve stones, and ye shall carry them over with you, and leave them in the lodging place, where ye shall lodge this night.
and command ye them, saying, Take you hence out of the midst of the Jordan, out of the place where the priests' feet stood firm, twelve stones, and carry them over with you, and lay them down in the lodging-place, where ye shall lodge this night. (Jos 4:3 ASV)
and tell them to take up twelve stones from the middle of the Jordan from right where the priests stood and to carry them over with you and put them down at the place where you stay tonight." (Jos 4:3 NIV)
3  dan perintahkanlah kepada mereka, demikian: Angkatlah dua belas batu dari sini, dari tengah-tengah sungai Yordan ini, dari tempat berjejak kaki para imam itu, bawalah semuanya itu ke seberang dan letakkanlah di tempat kamu akan bermalam nanti malam."
4  Then Joshua called the twelve men, whom he had prepared of the children of Israel, out of every tribe a man:
Then Joshua called the twelve men, whom he had prepared of the children of Israel, out of every tribe a man: (Jos 4:4 ASV)
So Joshua called together the twelve men he had appointed from the Israelites, one from each tribe, (Jos 4:4 NIV)
4  Lalu Yosua memanggil kedua belas orang yang ditetapkannya dari orang Israel itu, seorang dari tiap-tiap suku,
5  And Joshua said unto them, Pass over before the ark of the LORD your God into the midst of Jordan, and take ye up every man of you a stone upon his shoulder, according unto the number of the tribes of the children of Israel:
and Joshua said unto them, Pass over before the ark of Jehovah your God into the midst of the Jordan, and take you up every man of you a stone upon his shoulder, according unto the number of the tribes of the children of Israel; (Jos 4:5 ASV)
and said to them, "Go over before the ark of the LORD your God into the middle of the Jordan. Each of you is to take up a stone on his shoulder, according to the number of the tribes of the Israelites, (Jos 4:5 NIV)
5  dan Yosua berkata kepada mereka: "Menyeberanglah di depan tabut TUHAN, Allahmu, ke tengah-tengah sungai Yordan, dan angkatlah masing-masing sebuah batu ke atas bahumu, menurut bilangan suku orang Israel,
6  That this may be a sign among you, that when your children ask their fathers in time to come, saying, What mean ye by these stones?
that this may be a sign among you, that, when your children ask in time to come, saying, What mean ye by these stones? (Jos 4:6 ASV)
to serve as a sign among you. In the future, when your children ask you, 'What do these stones mean?' (Jos 4:6 NIV)
6  supaya ini menjadi tanda di tengah-tengah kamu. Jika anak-anakmu bertanya di kemudian hari: Apakah artinya batu-batu ini bagi kamu?
7  Then ye shall answer them, That the waters of Jordan were cut off before the ark of the covenant of the LORD; when it passed over Jordan, the waters of Jordan were cut off: and these stones shall be for a memorial unto the children of Israel for ever.
then ye shall say unto them, Because the waters of the Jordan were cut off before the ark of the covenant of Jehovah; when it passed over the Jordan, the waters of the Jordan were cut off: and these stones shall be for a memorial unto the children of Israel for ever. (Jos 4:7 ASV)
(...) tell them that the flow of the Jordan was cut off before the ark of the covenant of the LORD. When it crossed the Jordan, the waters of the Jordan were cut off. These stones are to be a memorial to the people of Israel forever." (Jos 4:7 NIV)
7  maka haruslah kamu katakan kepada mereka: Bahwa air sungai Yordan terputus di depan tabut perjanjian TUHAN; ketika tabut itu menyeberangi sungai Yordan, air sungai Yordan itu terputus. Sebab itu batu-batu ini akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel untuk selama-lamanya."
8  And the children of Israel did so as Joshua commanded, and took up twelve stones out of the midst of Jordan, as the LORD spake unto Joshua, according to the number of the tribes of the children of Israel, and carried them over with them unto the place where they lodged, and laid them down there.
And the children of Israel did so as Joshua commanded, and took up twelve stones out of the midst of the Jordan, as Jehovah spake unto Joshua, according to the number of the tribes of the children of Israel; and they carried them over with them unto the place where they lodged, and laid them down there. (Jos 4:8 ASV)
So the Israelites did as Joshua commanded them. They took twelve stones from the middle of the Jordan, according to the number of the tribes of the Israelites, as the LORD had told Joshua; and they carried them over with them to their camp, where they put them down. (Jos 4:8 NIV)
8  Maka orang Israel itu melakukan seperti yang diperintahkan Yosua. Mereka mengangkat dua belas batu dari tengah-tengah sungai Yordan, seperti yang difirmankan TUHAN kepada Yosua, menurut jumlah suku Israel. Semuanya itu dibawa merekalah ke seberang, ke tempat bermalam, dan diletakkan di situ.
9  And Joshua set up twelve stones in the midst of Jordan, in the place where the feet of the priests which bare the ark of the covenant stood: and they are there unto this day.
And Joshua set up twelve stones in the midst of the Jordan, in the place where the feet of the priests that bare the ark of the covenant stood: and they are there unto this day.
 (Jos 4:9 ASV)
(...) Joshua set up the twelve stones that had been in the middle of the Jordan at the spot where the priests who carried the ark of the covenant had stood. And they are there to this day.
 (Jos 4:9 NIV)
9  (...) Pula Yosua menegakkan dua belas batu di tengah-tengah sungai Yordan itu, di tempat bekas berjejak kaki para imam pengangkat tabut perjanjian itu. Batu-batu itu masih ada di sana sampai sekarang.
*Perbedaan dicetak merah dan digaris bawah

3.2 Analisa Perbedaan Terjemahan

Pada ayat 1 dalam KJV dan ASV diawali dengan kata “and” yang artinya “dan”, sedangkan NIV diawali dengan kata “when” yang artinya “ketika”, namun didalam ITB diawali dengan kata “setelah”. Dalam bahasa aslinya pada ayat 1 ini memakai kata וַ” yang berarti “and, so, then, when” atau “dan, sehingga, kemudian, ketika”. Jadi sesungguhnya kata “setelah” dalam ITB kurang tepat digunakan karena tidak sesuai dengan bahasa aslinya, namun kata penghubung ini memperjelas isi teks dalam Yosua 4:1-9. Oleh sebab itu, perbedaan penggunaan kata penghubung ini tidak mempunyai arti yang sangat signifikan, masing – masing terjemahan menggunakan pilihan kata penghubung yang disesuaikan dengan terjemahan kata yang akan dipakai pada kata – kata selanjutnya. Penggunaan kata penghubung ini menunjukkan bahwa kisah yang ada dalam ayat ini dan selanjutnya merupakan bagian yang terkait dengan kisah yang sebelumnya.
Pada ayat 2 terdapat perbedaan terjemahan kata dari  קְח֤וּ (verb, qal, interactive, masculine, plural). KJV memakai “take/ ambillah”, ASV “take/ ambillah”, NIV “choose/ pilihlah”, dan ITB “pilihlah”. Dalam kamus Oxford, kata “choose” berarti “to pick out/ select something/ someone that one prefers or considers the best, most suitable from a number of alternative”.[15] Sedangkan kata “take” berarti “to carry something from one place to another”.[16] Dilihat dari bahasa aslinya, arti yang sesungguhnya adalah “take/ ambillah”.
Pada ayat 3 terdapat perbedaan penggunaan kata  NIV, ASV, dan ITB memakai kata terjemahan yang tepat yaitu “command/ perintahkanlah”. Sedangkan dalam NIV menggunakan kata “tell/ ceritakanlah”, kata ini kurang tegas untuk mewakili arti yang sesungguhnya. Kemudian kata selanjutnya adalah mengenai tempat berdirinya tetap para imam (priests' feet stood firm), tempat berdiri para imam (priests stood)  atau tempat berjejak kaki para imam?. Dalam bahasa aslinya yang tepat adalah “priests' feet stood firm”.
Pada ayat 4 terdapat perbedaan terjemahan antara terjemahan KJV dan ASV dengan ITB dan NIV. Dalam KJV dan ASV menggunakan terjemahan kata “prepared” yang artinya “able to deal with something[17] sedangkan NIV menggunakan kata “appointed” yang artinya “choose someone for a job or position or responbility.[18] Dalam bahasa aslinya sesungguhnyas menggunakan kata “הֵכִ֖יןyang berarti “to fix/ prepare”. Jadi kata yang lebih tepat digunakan seharusnya adalah “prepared/ disiapkan”.
Dalam ayat 6 terdapat beberapa kata yang ditambahkan, yang sesungguhnya tidak ada dalam bahasa aslinya. Pada KJV ditambahkan kata “that, their father, dan mean”. Dalam ASV dan ITB juga ada kata yang ditambahkan, tetapi hanya kata “mean/ artinya”. Sedangkan dalam NIV ditambah dengan kata “you dan mean”. Kata – kata tambahan ini memang tidak terdapat pada bahasa aslinya, tetapi memperjelas arti dari kalimat yang ada dalam ayat 6 ini dan didalam setiap penggunaan kata tambahan ini mempunyai tujuan tersendiri.

Pada ayat 7 diawali dengan kata penghubung “וְּ “, dan hal ini juga diikuti oleh terjemahan KJV, ASV, dan ITB. Namun dalam terjemahan NIV tidak ada kata penghubung. Pada ayat 9 juga sama ada kata penghubung  “ וְּ , namun NIV dan ITB tidak ada. berarti terjemahan KJV dan ASV lebih tepat.

IV. Studi Kata
Klasifikasi menurut jabatan kata dalam Yosua 4:1-9 adalah sebagai berikut:

a.      Kata Kerja
1.      Menyeberangi (ayat 1,7): Verb, Qal, Infinitive
2.      Berfirman (ayat 1) ada vaw, berarti “dan”Qal. Dan berfirman. Qal, imperfect, 3rd person
3.      Berjejak (ayat 3,9)
4.      Memangggil (ayat 4)
5.      Berkata (ayat 5)
6.      Melakukan (ayat 8)
7.      Mengangkat (ayat 8)
8.      Dibawa (ayat 8)
9.      Diletakkan (ayat 8)
10.  Menegakkan (ayat 9)

b.      Kata Benda
1.      Bangsa (ayat 1,2)
2.      Sungai Yordan (ayat 1,3,5,7:3,8,9)
3.      Tuhan (ayat 1,5,7,8)
4.      Yosua (ayat 1,4,5,8:2,9)
5.      Suku (ayat 2,4,5,8)
6.      Batu (ayat 3,5,6,7,8,9:2) אֶבֶן (eben) noun common feminine plural absolute. Batu yang digunakan sebagai tanda peringatan Ada 12 batu di seberang sungai Yordan dan 12 batu di dalam sungai Yordan, yaitu ditempat bekas berjejak kaki para imam.
7.      Kaki (ayat 3,9)
8.      Imam (ayat 3,9)
9.      Tabut (ayat 5,7:2,9)
10.  Allah (ayat 5)
11.  Air (ayat 7:2)
12.  Perjanjian (ayat 7,9)
c.       Kata Perintah
1.      Pilihlah (ayat 2)
2.      Perintahkanlah (ayat 3)
3.      Angkatlah (ayat 3,5): Qal, 2nd person, plural
4.      Bawalah (ayat 3)
5.      Letakkanlah (ayat 3)
6.      Menyebranglah (ayat 5)
d.      Kata Sifat
1.      Terputus (ayat 7:2)
e.       Kata Penghubung
1.      Setelah (ayat 1)
2.      Lalu (ayat 4)
3.      Maka (ayat 7,8)

f.       Kata Pengulangan
1.      Tanda (ayat 6,7)

V.        Genre & Perbandingan bagian lain yang mirip

Jenis genre pada Yosua 4:1-9 adalah prosa. Bagian dari Yosua 4:1-9 ini mirip dengan 1 Sam 7:12, dimana Samuel mendirikan batu peringatan “eben-haezer” karena Tuhan telah menolong mereka dalam berperang melawan orang – orang Filistin. Samuel mendirikan batu peringatan sebagai tanda atas kejadian besar yang telah dialami Israel.













REFERENSI

Alkitab Edisi Studi. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011.
Sabda Version 4.13.02. Copyright by Larry Pierce. Canada, 2011.
E-Sword Version 7.8.5. Copyright by e-Sword. USA, 2000-2007.
Bible Works 8 Version 8.0.013z1. Copyright 2009.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Oxford Advanced Learner’s Dictionary. Oxford: Oxford University Press, 1995.
W. E. Vine, Merrill F Unger dan William White. Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words. Nashville: T. Nelson, 1996.














[1]  Bible Parallel, Lih. E-Sword Version 7.8.5 (USA: e-Sword, 2000-2007).
[2]  Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 1160.
[3] Alkitab Edisi Studi (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2011), 350.
[4] Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible, Lih.  E-Sword Version 7.8.5 (USA: e-Sword, 2000-2007).
[5] Bible Commentary, Lih. Sabda Version 4.13.02 copiright by Larry Pierce (Canada,2011).
[6] Oxford Advanced Learner’s Dictionary (Oxford: Oxford University Press, 1995), 195.
[7]Vine W. E, Merrill F. Unger dan William White, Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: T. Nelson, 1996), 246-247.
[8] Ibid., 48.
[9] Ibid., 911.
[10] W. E. Vine, Merrill F. Unger dan William White, Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: T. Nelson, 1996), 229.
[11] Kamus Besar Bahasa Indonesia diambil dari SABDA Version 14.13.02, 2011.
[12] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini diambil dari SABDA Version 14.13.02, 2011.

[13] Ibid., 730.
[14] Bible Works Version 8.0.013z.1, 2009.
[15] Oxford Advanced Learner’s Dictionary (Oxford: Oxford University Press, 1995), 195.
[16] Ibid., 1215.
[17] Ibid., 48.
[18] Ibid., 911.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar