Pengajaran Paulus Kepada Timotius (Surat 1 Timotius)
Paulus adalah seorang rasul Yesus
Kristus yang dipanggil Yesus secara pribadi untuk melayaniNya, yaitu
memberitakan Injil Yesus Kristus kepada bangsa – bangsa secara khusus bangsa
non Yahudi. Dalam surat Paulus kepada Timotius yang pertama ini merupakan
sebuah surat penggembalaan yang ditujukan Paulus kepada Timotius yang
didalamnya terdapat ajaran – ajaran Paulus yang disampaikan kepada Timotius dan
juga nampak jelas adanya prinsip – prinsip Paulus dalam melakukan pengajaran.
Berikut ini akan disampaikan siapakah Timotius, apa hubungan Timotius dengan
Paulus, bagaimana Paulus mengajar Timotius dalam surat ini, dan mengapa Paulus
memberikan pengajaran melalui surat ini kepada Timotius. Dari semua yang
diuraikan akan didapatkan prinsip – prinsip pengajaran Paulus dalam surat 1
Timotius.
A. Timotius
Timotius adalah seseorang anak dari hasil perkawinan campuran,
ibunya seorang Yahudi dan ayahnya adalah seorang Yunani (Kis 16:1 dan 2 Tim
1:5). Ia lahir di Listra 16:1.[1]
Dari kesaksian Paulus ia banyak dihormati saudara-saudara Kristennya. Tidak
tahu persis kapan ia menjadi Kristen. Tapi ada kemungkinan ia bertobat waktu
Paulus mengadakan perjalanan misi pertama di Listra. Ibu Timotius juga dikenal
sebagai orang Kristen Yahudi.
Timotius adalah seorang yang masih muda untuk tugas yang harus
diembannya. Ia juga seorang yang pemalu dan selalu ragu-ragu. Paulus meminta
supaya orang Korintus tidak menghina dia (I Kor 16:10-11; 4:17). Seorang yang
penuh kasih sayang, tapi penakut dan penuh nafsu orang muda. Orang yang paling
sering dipuji Paulus, terutama karena kedatangannya yang selalu tepat pada saat
dibutuhkan.
Timotius adalah seorang yang terlibat aktif dalam pelayanan karena
Paulus telah mengajaknya untuk terlibat dalam pelayanan, mungkin untuk
menggantikan Yohanes Markus (Kis 15:36; 1Tim 1:18). Timotius menerima
penumpangan tangan untuk karunia dan tugas khusus (1 Tim 4:14, 2 Tim 1:6) dan
kemudian disunat sebelum melakukan perjalanan untuk menghilangkan perlawanan
yang tidak perlu. Karena Timotius senantiasa bersama – sama dengan Paulus
selama 7 tahun, Ia banyak melihat teladan hidup Paulus. Diutus ke Tesalonika
untuk meneguhkan hati orang-orang percaya karena dianiaya. Waktu perjalanan
Paulus di Korintus Timotius hadir, juga di Efesus dan Yerusalem. Pelayanan
Timotius tidak selalu berhasil, namun demikian Paulus terus mendorong. Ia
selalu disebut sebagai "anak kesayangan Paulus", "anak yang syah
dalam iman" "anakku yang kekasih" (1 Timotius 1:2).
B. Hubungan Timotius dengan Paulus
Paulus sering menyebut
Timotius sebagai anak dalam iman yang dikasihi (1 Timotius 1:2). Banyak ahli
berpendapat bahwa Timotius dipersiapkan Paulus untuk menjadi penggantinya,
meskipun Timotius sendiri tidak berani dan segan. Timotius ditunjuk Paulus untuk
menjadi penatua, dan yang dipercayai sebagai pilihan Allah melalui nubuat dan
penumpangan tangan. Ia menjadi teman sekerja Paulus dalam penginjilan (I Tim
4:14, 2 Tim 1:6-7), membantu Paulus sebagai penulis. Ketika di penjara Timotius
membantu Paulus, bahkan sampai menjelang ajal, Timotius tetap melayani Paulus,
sementara sudah banyak rekan lain sudah meninggalkannya (2 Tim 4:9-13).
C. Pengajaran Paulus Kepada Timotius
Latar Belakang
Paulus memberikan pengajaran
kepada Timotius yang saat itu sedang berada di Efesus tidak lepas dari kondisi
kota Efesus itu sendiri. Paulus memulai jemaat Efesus kira-kira thn. 54-57 M,[2]
sempat tinggal di sana selama 3 tahun.[3]
Ketika Paulus melayani di Efesus, banyak petobat- petobat baru, bahkan ribuan
(Kis. 19) Pada jaman rasul-rasul, kota Efesus ini berkembang besar dan menjadi
kota Kristen terbesar. Mereka berkumpul di keluarga-keluarga Kristen karena
saat itu belum ada bangunan gereja, baru ada sesudah abad 2. Masing-masing
persekutuan keluarga mempunyai pemimpin rohani dan jumlahnya tentu banyak.
Ketika Paulus akhirnya
meninggalkan Efesus ia menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya kepada
Timotius, sebagai "Penilik jemaat" atau penatua. Ini berarti ia
membawahi banyak sekali pemimpin rohani di Efesus untuk dididik. Itu sebabnya
Timotius merasa sangat takut dan gentar.
Isi
Pengajaran
Paulus memberikan pengajaran kepada
Timotius karena ada hal – hal hal – hal yang bertentangan dengan doktrin yang
benar, antara lain; Ajaran sesat (1 Tim 1:3-4,7)
yaitu penyelewengan-penyelewengan yang menyusup ke dalam gereja. Hal tersebut perlu mendapat penanganan yang tanggap. Hal
pengajaran Taurat merupakan pokok yang sangat penting tapi hanya dengan terang
Alkitab Hukum Taurat dapat dimengerti dengan benar (1 Tim.1:9, 15), oleh sebab
itu Paulus sangat menegaskan hal pentingnya pengajaran doktrin yang benar.
Disamping itu, tata tertib ibadah dan kehidupan gereja juga
merupakan suatu yang penting. Paulus memberikan sebuah pengajaran tentang tata
ibadah dan kehidupan gereja yang ideal, seperti; mempunyai kehidupan doa yang
selayaknya (1 Tim. 2), mempunyai organisasi yang selayaknya (1 Tim. 3:1-13),
mempunyai sistem administrasi yang sepantasnya (1 Tim. 5:1-6:10), mempunyai
tata tertib ibadah Kebaktian doa: mengadahkan tangan (2:8), kealiman dan
kepatuhan wanita (2:11), membaca, berkhotbah dan mengajar (4:13), penumpangan
tangan untuk memberikan karunia (4:14), cara berpakaian rambut, dll.[4]
Tujuan
Pengajaran
Tujuan Paulus memberikan pengajaran kepada Timotius adalah
memberikan pembimbingan rohani. Surat ini ditulis Paulus mengingat keadaan
jemaat di Efesus. Untuk mengirim Timotius ke Efesus, Paulus perlu membekalinya
dia dengan hal-hal yang perlu diketahui oleh seorang pemimpin bagi keterlibatan
dan pertumbuhan jemaat yang cukup besar.
Disamping itu tujuan Paulus memberikan pengajaran adalah untuk
memberi semangat Timotius. Ada kesan bahwa walaupun Timotius adalah seorang
yang dapat dipercaya tetapi ia kurang bersemangat.[5]
Paulus menganggap Timotius masih muda, belum cukup dewasa (1 Tim 4:12), penakut
(II Tim 1:6,7) dan sering terganggu pencernaannya (1 Tim 5:23). Surat yang
khusus ditujukan kepada Timotius ini diharapkan dapat membesarkan hati dan
meneguhkan dia untuk menerima tugas berat yang dilimpahkan kepadanya.
D. Kesimpulan
Terlihat jelas bahwa Paulus sangat memegang teguh pada pengajaran
yang benar, yaitu doktrin yang benar yang bersumber kepada Alkitab. Paulus
sangat menekankan pengajaran yang benar kepada jemaat, yang secara khusus pada
surat ini dilimpahkan kepada Timotius untuk memberikan ajaran tersebut kepada
jemaat Efesus agar jemaat Efesus memegang teguh pada doktrin yang benar
sehingga tidak diombang – ambingkan oleh arus pengajaran sesat yang berdampak
pula pada cara hidup yang tidak benar.
Terima kasih atas informasi dari kamu. Tuhan memberkati.
BalasHapusTerima kasih juga sudah memeberi tahu tentang Paulus dan Timotius
BalasHapusTuhan Yesus Memberkati
BalasHapusAmin