Translate

Senin, 29 Juni 2015

Anti Kristus

 PENDAHULUAN

Dalam teologi Kristen, Antikristus adalah pemimpin yang dinubuatkan Alkitab yang akan menjadi musuh Kristus, yang akan menyesatkan banyak orang. Kata "antikristus" berasal dari bahasa Yunani Koine "ἀντίχριστος" antikristos. Dimana kata tersebut terdiri dari dua akar kata, yaitu αντί + Χριστός (anti + Kristos). "αντί" (anti) berarti mengganti, melawan atau mengambil tempat orang lain[1], dan "Χριστός" (Kristos) berarti Kristus, yang dalam bahasa Yunani sama dengan "Mesias" yang berarti "yang diurapi", dan mengacu kepada Yesus dari Nazaret[2]. Jadi antikristus berarti melawan, mengganti, atau mengambil tempat Kristus. Bisa juga berarti Kristus palsu atau Kristus gadungan. Namun ada pengertian lain tentang antikristus, yaitu “antikristus” berarti melawan, menentang, atau memusuhi Kristus dan bukan menuntut dirinya adalah Kristus[3].
Istilah antikristus muncul dalam surat – surat Yohanes, yaitu dalam 1 Yohanes 2:18, 22, 4:3, dan 2 Yohanes 7. Didalam satu ayat yang sama, yaitu dalam 1 Yohanes 2:18 dikatakan bahwa; “...seorang antikristus akan datang...”, namun disisi lain pada kalimat selanjutnya dikatakan bahwa; “...sekarang telah bangkit banyak antikristus...”. Dari pernyataan tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan, yaitu apakah antikristus itu pada masa sekarang sudah datang atau masih dalam penantian, siapa antikristus, dan seperti apakah dia sesungguhnya. Oleh sebab itu didalam paper ini akan menjawab pertanyaan – pertanyaan tersebut menurut Surat Yohanes yang secara khusus akan digali dalam surat 1 Yohanes 2:18-27.

ISI

A.    Tujuan Penulisan Surat Yohanes.
Surat Yohanes yang pertama ini telah menunjukan secara jelas bahwa surat ini ditunjukan kepada gereja atau gereja – gereja dimana telah muncul “nabi – nabi palsu” (1 Yohanes 4:1) yang membawa ajaran – ajaran yang keliru tentang kristus sehingga menimbulkan perpecahan (1 Yohanes 2:19). Ajaran sesat yang muncul pada saaat itu adalah ajaran yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus (1 Yohanes 2:22) ajaran ini dimungkinkan berasal dari Cherinthus[4]. Oleh sebab itu Surat Yohanes ini ditujukan untuk menentang pernyataan dari para penyesat yang membawa ajaran yang menyimpang tentang Kristus.

B.     Antikristus.
B.1. Antikristus menurut kitab – kitab lain.
Berhubungan erat dengan tanda – tanda zaman adalah munculnya tokoh antikristus yang telah diharapkan tiba dalam ajang sejarah dunia pada hari – hari terakhir untuk berperang melawan Allah dan umatNya. Didalam Perjanjian Lama ada konflik yang diduga ada diantara Allah dan monster penyebab kekacauan, ciptaan yang diberi macam – macam nama, seperti: naga (Ayub 7:12, Mzm 74:13, Yes 51:9, Yeh 2:3, 32:3), Lewiatan (Ayb 9:13, 26:12, Mzm 89:11, Yes 30:7, 51:9), Ular tua (Ayb 26:13, yes 27:1, Am 9:3), Tehom/Tiamat (Kej 1:2, 6, Mzm 74:13)[5]. Dalam bagian – bagian ayat tersebut, antikristus entah dipandang sebagai seorang manusia belaka ataukah penjelmaan dari roh setan yang memiliki kuasa yang kuat dan menakhlukan banyak orang dibawah kuasa jahatnya, penuh dengan kesan kepentingan diri sendiri, mengagungkan dirinya sendiri setara dengan Allah, menuntut penghormatan ilahi, dan menginjak – injak orang – orang kudus[6].
Didalam 2 Tesalonika 2:3-12, Paulus juga mengungkapkan sesuatu yang mengindikasi kepada antikristus yang disebut sebagai “si pendurhaka” yaitu seorang pribadi yang diambil dari Daniel 7 dan 11. Seperti si binatang dalam Daniel 7:8, 11:35-36, si pendurhaka yang menyombongkan dirinya memiliki status ilahi, bahkan sampai menempati Bait Allah (bgd. II Tesalonika 2:4 dengan menajiskan Bait Allah yang dilukiskan dalam Daniel 11:31). Dalam arti yang paling nyata, dia ini adalah AntiKristus[7].
Disamping itu dalam Wahyu juga menunjukkan indikasi tentang gambaran antikristus, yaitu didalam Wahyu 13 menyebutkan tentang dua binatang yang keluar dari laut dan bumi. Binatang I (ayat 1-10) menunjuk pada antikristus yang akan muncul sebagai pemimpin dari gabungan bangsa-bangsa di akhir zaman untuk melawan Allah. Sementara Binatang II (ayat 11-18) menunjuk pada "asisten" dari antikristus. Binatang kedua inilah yang akan mengadakan tanda-tanda mujizat untuk melancarkan penyembahan bagi binatang I (antikristus). Ia akan memberikan perintah membuat patung dari binatang I serta memberikan "hidup" bagi patung tersebut dan menuntut penyembahan dari semua penduduk dunia pada waktu itu. Wahyu 13:18 menjelaskan identitas binatang buas itu, Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya adalah ialah enam ratus enam puluh enam. Manusia yang bilangannya 666 ini akan menguasai 3 sistem dunia, yaitu:
·         Pemerintahan dunia "… dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa" (Wahyu 13:7, Daniel 7:23)
·         Ekonomi dunia "Dan ia menyebabkan sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau besar, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya (Wahyu 13:16-17).
·         Agama dunia "…seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu" (Wahyu 13:3-4,8). 

B.2. Antikristus menurut 1 Yohanes 2:18-27
Istilah antikristus muncul beberapa kali dalam Alkitab dan hanya terdapat dalam surat – surat Yohanes, yaitu dalam 1 Yohanes 2:18, 22, 4:3, dan 2 Yohanes 7. Pemikiran dari Surat Yohanes tentang antikristus adalah nabi – nabi palsu yang menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias (1 Yohanes 2:22) yang telah memisahkan diri mereka dari jemaat dan berupaya menyesatkan semua yang mendengarkan mereka. Meskipun dalam surat Yohanes sesungguhnya tidak membatah bahwa akhir zaman akan muncul suatu makhluk jahat yang akan dinamakan antikristus (1 Yohanes 2:18; “...seorang antikristus akan datang...”), namun Yohanes menegaskan bahwa ada ciri khas antikristus, dan bahwa itu memang sudah ada. Dalam bagian ini dikatakan bahwa “...banyak antikristus yang telah bangkit...” (1 Yoh 2:18). Bagian ini menjelaskan arti istilah “antikristus” yaitu dengan mengatakan bahwa “dia itu adalah antikristus”, yang menyangkal baik Bapak maupun Anak (1 Yoh 2:22). Hal ini menjadi lebih jelas dalam 1 Yohanes 4:3 dan 2 Yohanes 7, dimana penyangkalan yang dimaksudkan dipertajam menjadi “menyangkal bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia”.
Asasi dalam surat ini menyatakan bahwa dalam Yesus Kristus, Allah telah bertindak untuk keselamatan manusia (1 Yohanes 4:9, dst). Bila manusia menyangkal akan asasi ini, maka bukan saja hal ini merupakan salah dalam penalaran, tetapi telah merusak asas iman Kristen. Hal ini menunjukan bahwa penyangkalan terhadap Kristus yang telah menjadi manusia merupakan penentangan terhadap pekerjaan Allah  dan penentang – penentang Allah ini disebut antikristus.
Ayat – ayat yang berbicara tentang ajaran sesat yang diperangi surat ini lebih mengarah pada pertentangan pada Gnostik terawal, khususnya Doketisme, yaitu seperti yang dikatakan dalam 1 Yohanes 2:22; “Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak”. Jadi aspek utama dari bidat yang dilawan Surat 1 Yohanes adalah penyangkalan terhadap inkarnasi, yang dianut oleh seluruh Gnostik. Gnostik tidak bisa memahami konsep Allah yang berinkarnasi sehingga menolaknya. Disamping itu Doketisme mau menyelesaikan kesulitan intelektual ini dengan membedakan antara Yesus manusiawi dan Kristus surgawi, dimana Kristus hanya tampaknya saja mengambil rupa manusia, dan inkarnasi bukanlah suatu realitas[8].
Surat 1 Yohanes nampaknya ditulis untuk memerangi Doketisme yang telah berkembang. Surat ini tidak menyinggung tentang tubuh penampakan atau tubuh “phantasmal” yang menunjuk bahwa bidat yang sedang ia perangi baru sekedar bayang – bayang dari jenis Gnostik. Guru – guru palsu yang dikatakan dalam surat ini termasuk dalam kategori umum Gnostikisme[9].
Dari penjabaran diatas, para penyesat yang dimaksud Yohanes, yaitu yang disebut antikristus sudah bisa dipastikan menunjuk pada dua aliran pengajaran  sesat tersebut, yaitu Gnostisisme dan Doketisme. Untuk penjelasan lebih lanjut tentang Gnostisisme dan Doketisme akan dijabarkan sebagai berikut:
·         Gnostisisme[10].
Gnotisisme adalah suatu gerakan keagamaan yang muncul secara luas sekitar abad ke 2 dan ke 3 M. Pemikir Gnostik mempercayai bahwa ada dua dunia, yaitu dunia roh tempat Allah berada, yakni dunia yang murni dan suci, dan dunia materi, tempat kita berada, yakni dunia yang jahat dan buruk. Surat Yohanes kelihatannya menegur orang – orang yang berfikir seperti ini.
Menurut ajaran gnostik, Allah itu murni dan suci, maka Dia tidak berhubungan dengan dunia kita. oleh karena itu keselamatan tidak ada hubungannya dengan dunia ini, dan harapan terbaik yang dimiliki seseorang adalah meloloskan diri dari dunia roh dan menemukan kebahagiaan sejati disana.
Bagi kebanyakan pengikut Gnostik, kesempatan untuk lolos tiba pada waktu kematian, yaitu ketika jiwa meninggalkan raga. Tetapi tidak semua orang secara otomatis layak memasuki dunia roh. Untuk itu, orang harus memiliki “percikan” ilahi yang melekat didalam dirinya. Jika tidak demikian, ia akan kembali kedunia ini dan memulai lingkaran baru kehidupan badani yang tidak ada artinya. Bahkan mereka yang memiliki “percikan” itu tidak dapat memastikan bahwa mereka akan menemukan kelepasan pada akhirnya, karena pencipta dunia yang jahat ini (Demiurge) dan kawan – kawannya (para Arkhon) dengan cemburu menjaga setiap pintu masuk ke dunia roh. Agar dapat melewatinya, “percikan” itu harus menerima penerangan mengenahi hakekatnya sendiri dan hakekat keselamatan sejati. Untuk itu ia membutuhkan pengetahuan (“pengetahuan” dalam bahasa Yunani “gnosisi”). Yang dimaksud oleh para Gnostik dengan “pengetahuan” bukanlah pengetahuan intelektual tentang teologi atau ilmu pengetahuan, melainkan suatu pengalaman mistik, suatu “pengenalan” langsung akan Allah yang mahatinggi.
Secara praktis kepercayaan seperti itu dapat menimbulkan dua sikap ekstrim yang berbeda. Ada yang berusaha melepaskan diri sama sekali dari cengkraman dunia materi melalui bertapa secara ketat. Dengan demikian mereka dapat melawan kehidupan badani secara efektif. Tetapi yang lain percaya, mereka sudah dilepaskan dari semua ikatan materi. Jadi apa yang mereka lakukan sekarang tidak ada kaitannya sama sekali dengan tujuan akhir yang bersifat spiritual. Mereka beranggapan bahwa mereka berkewajiban untuk merusak semua yang ada hubungannya dengan dunia ini, termasuk standard moralitasnya. Karena itu, mereka berkecimpung dalam berbagai perilaku yang tidak terkendali.
·         Doketisme[11].
Dalam pemikiran Yunani, selalu ada pemikiran kuat bahwa dunia ini tempat kita hidup, terpisah dari dunia surgawi. Mereka menganggap bahwa didalam dunia ini adalah suatu keberadaan yang menyengsarakan. Takdir manusia sebenarnya bukanlah didalam dunia, melainkan didunia rohani yang didiami Allah. sebab itu keselamatan sejati dapat diperoleh bila seseorang bisa lolos dari “penjara” dunia ini dan menuju kehidupan adikodrati.
Pada mulanya orang – orang kristen menaruh perhatian kepada ajaran seperti itu sebab mereka tertarik pada pengalaman – pengalaman mistis yang mendebarkan. Tetapi sewaktu para mistikus ini  mulai memikirkan implikasi teologis pengalaman mereka, mereka merasa sulit menerima kepercayaan jemaat bahwa Yesus berasal dari Allah sendiri. Sebab kalau Allah bagian dari dunia mistis dan adikodrati ini, maka tidak mungkin Dia juga benar – benar manusia. Mustahil menurut mereka jika Allah yang mahakuasa terpenjara dalam kehidupan seorang manusia.
Salah satu cara memecahkan dilema tersebut adalah menganggap bahwa Yesus hanya “kelihatan” sebagai Mesias atau Anak Allah, oleh sebab itu pandangan ini disebut “Doketisme” yang berasal dari kata Yunani “Dokeo” yang artinya “kelihatan”. Inilah pandangan yang ditentang oleh Surat 1 Yohanes. Didalam Doketisme menyatakan bahwa “zat ilahi” atau “Kristus” datang kepada manusia Yesus pada waktu baptisanNya dan meninggalkanNya sebelum penyaliban.

C.     Tafsiran dari 1 Yohanes 2:18-27[12]
Ayat 18,19:
Dalam Yunaninya tidak digunakan kata sandang “waktu”. Itu berarti Yohanes tidak mengatakan bahwa sekarang adalah waktu akhir dari segala waktu, tetapi suatu waktu terakhir dari beberapa waktu terakhir. Dalam ayat ini Yohanes menekankan bahwa suatu waktu akhir telah tiba. Ia telah melihat bukti bukan sekedar penampakan seorang antikristus, tetapi banyak antikristus. Gereja mula – mula jelas menantikan bahwa pada akhir zaman muncul seorang tokoh yang jahat yang dahsyat kekuatannya, yang mereka sebut antikristus (seperti yang dikatakan Paulus sebagai “manusia durhaka” didalam 2 Tesalonika 2:3). Walaupun Yohanes menggunakan istilah ini empat kali (satu kali dalam 2 Yohanes) namun dia tidak tertarik untuk membahas pada antikristus yang menunjuk pada Pribadi yang akan datang. Dia menekankan pada roh antikristus yang sudah datang.

Ayat 19:
Antikristus – antikristus yang banyak ini pernah menjadi anggota gereja. Mereka pernah terikat pada organisasi yang kelihatan, tetapi Yohanes mengatakan bahwa “mereka tidak sungguh – sungguh termasuk pada kita, tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh – sungguh termasuk pada kita”. walaupun kelihatannya mereka merupakan anggota perkumpulan, tetapi sesungguhnya mereka tidak berada dalam persekutuan ilahi.

Ayat 20, 21:
“kamu telah beroleh pengurapan dari yang kudus” adalah cara lain untuk mengatakan bahwa semuanya telah menerima karunia Roh Kudus, dimana Roh Kudus yang memberikan penerangan kepada siapa yang percaya, setiap orang yang telah menerima Roh Kudus, Roh Kudus akan memberikan penerangan sehingga ada pengetahuan.
Yohanes tetap mengingat kebenaran ini untuk menyoroti bidat yang sedang dilawannya. Guru – guru palsu itu jelas menyangkal inkarnasi Kristus. Guru – guru palsu dizaman permulaan bertahan pada pendapat bahwa memang pernah ada seorang Kristus yang ilahi masuk kedalam manusia Yesus disaat baptisanNya, kemudian meninggalkannya sebelum penyaliban.

Ayat 22,23:
Antikristus adalah mereka yang menyangkal bahwa “Yesus adalah Kristus”, Yohanes melihat bahwa ini merupakan dusta. Kesaksian bahwa Yesus dengan Allah adalah satu tanpa terpisahkan sangat kuat dalam pandangan Yohanes, sehingga Yohanes mengatakan bahwa siapa yang tidak menerima hal ini secara hakiki adalah sesat dan Yohanes menyebutnya dengan antikristus.
Penyangkalan terhadap Anak mempunyai akibat – akibatnya, yaitu tidak akan memiliki Bapa. Tanpa pandangan yang benar terhadap Anak, seseorang tidak mungkin mempunyai pandangan yang benar terhadap Bapa. Jika Yesus bukan sungguh – sungguh Anak Bapa dan satu dengan Bapa, maka kita tidak akan bisa melihat kasih Allah yang dinyatakan dalam kehidupan dan kematian Yesus. Hanya apabila kita menerima Kristus, kita menjadi anak – anak Allah, sehingga apabila kita menolak Dia, maka kita bukanlah anggota – anggota dari kerajaan Surga dan konsekwensinya adalah kita tidak berhak untuk memanggil Allah itu Bapa kita.

Ayat 24-27:
Kata “apa yang telah kamu dengar dari mulanya” menunjuk kembali kepada berita Injil yang sederhana. Jika para pembaca Yohanes membiarkannya “tinggal” didalam mereka, maka mereka “tinggal didalam Anak dan didalam Bapa”. Dengan demikian janji Allah tentang hidup yang kekal tersebut dipenuhi. Dengan ayat ini kita harus mengkaitkan “pengurapan” yang sudah diutarakan Yohanes pada ayat yang ke 20. Berkat penerangan yang diberikan oleh Roh Kudus akan membuat orang – orang percaya mempunyai pengetahuan yang berguna supaya mereka bisa tinggal didalam Allah dengan konsep yang benar.

KESIMPULAN

Pemikiran dari Surat Yohanes tentang antikristus adalah nabi – nabi palsu yang menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias (1 Yohanes 2:22) yang telah memisahkan diri mereka dari jemaat dan berupaya menyesatkan semua yang mendengarkan mereka. Meskipun dalam surat Yohanes sesungguhnya tidak membatah bahwa akhir zaman akan muncul suatu makhluk jahat yang akan dinamakan antikristus (1 Yohanes 2:18; “...seorang antikristus akan datang...”), namun Yohanes lebih menegaskan bahwa ada antikristus yang sudah datang “...banyak antikristus yang telah bangkit...” (1 Yoh 2:18), yaitu mereka yang menyangkal baik Bapak maupun Anak (1 Yoh 2:22). Hal ini menjadi lebih jelas dalam 1 Yohanes 4:3 dan 2 Yohanes 7, dimana penyangkalan yang dimaksudkan dipertajam menjadi “menyangkal bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia”.

BIBLIOGRAFI


Brown. R.E. The Epistles Of John. Anc B:1983.
Drane, John. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008.
Guthrie, Donald. Pengantar Perjanjian Baru 3. Surabaya: Momentum, 2009.
Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru 2. Bandung: Kalam Hidup, 2002.
Pate, Marvin. The End of the Age Has Come. Malang: Gandum Mas, 1995.
Tafsiran Alkitab Masa Kini 3. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 1999.





[1] Bible Dictionary: αντί
[2] Bible Dictionary: χριστος
[3] Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid I. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih, 2008. 56.
[4] A.E. Brooke. The JohannineEpistles. Dalam George Eldon Ladd. Teologi Perjanjian Baru 2. 428.
Banyak pakar berpendapat bahwa ajaran sesat yang ditentang Yohanes ini adalah berasal dari Cherinthus, yaitu salah seorang penyesat Kristen paling awal.
[5] Hermann Gunkel. Schopfung und Chaos in Urzeit und Endzeit (Gottingen: Vandenhoeck and Ruprecht, 1988). 41-69 dalam Marvin Pate. The End of the Age Has Come. Malang: Gandum Mas, 1995. 254-256.
[6] C. Marvin Pate. The End of the Age Has Come. Malang: Gandum Mas, 1995. 255.
[7] Ibid.
[8] J. Painter. John Witness and Theologian (1975). 115-125 dalam Donald Guthrie. Pengantar Perjanjian Baru 3. Surabaya: Momentum, 2009. 181.
[9] Guru palsu ini berasal dari komunitas Kristen dan mustahil mereka akan berusaha menarik keluar orang – orang Kristen jika mereka mau mengYahudikan Kekristenan. R.E. Brown. Epistles. 47-68.
[10] John Drane. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008. 27-29.
[11] Ibid. John Drane. 514-515.
[12] Tafsiran ini mengambil poin – poin penting dari Tafsiran Alkitab Masa Kini 3 dan dibahasakan kembali dengan bahasa penulis. 864-865.